Saturday, April 25, 2015

Bila Tidak Izinkan Hamas Buka Kantor Cabang Di Indonesia, Berarti Jokowi Cuma Omdo


Alam Islam, Jakarta - Direktur Eksekutif SNH Advocacy
Center Sylviani Abdul Hamid
mengatakan, pemerintah Indonesia
selaku tuan rumah peringatan ke-60
Konferensi Asia Afrika (KAA)
menjadikan isu kemerdekaan
Palestina sebagai salah satu agenda
utama. Ini membutuhkan perhatian
para pemimpin Asia Afrika.
Pemerintah Indonesia bahkan
optimis jika kemerdekaan Palestina
bisa diakui oleh seluruh dunia.
Makanya pemerintah harus
mendorong penyelesaian damai
masalah Palestina.
Guna membantu Palestina segera
meraih kemerdekaannya, ujar Sylvi,
pihaknya mendorong pemerintah
Indonesia segera memberikan izin
pembukaan kantor perwakilan Hamas
di Jakarta. "Selain itu juga untuk
merealisasikan janji politik Presiden
Jokowi ketika kampanye untuk
mendukung dan memperjuangkan
kemerdekaan Palestina," ujarnya,
Selasa, (21/4).
Menurutnya, keinginan Hamas untuk
membuka kantor perwakilan di
Jakarta diakomodir dalam Undang-
Undang Nomor 37 Tahun 1999
Tentang Hubungan Luar Negeri dan
dalam pelaksanaan diatur Peraturan
Menteri Dalam Negeri Nomor 15
Tahun 2009 Tentang Pedoman
Kerjasama Departemen Dalam Negeri
Dengan Lembaga Asing Non
Pemerintah, demikian Rol
mengabarkan.
Diketahui sebelumnya, Pemerintahan
Jokowi sempat dikecam oleh publik
lantaran menolak kantor cabang
Hamas dibuka di negara Indonesia.
"Kami menolak pembukaan kantor
Hamas. Kan sudah ada Kedutaan
Palestina," kata Menteri Luar Negeri,
Retno Lestari Priansari Marsudi,
Senin (1/11), dilansir Rol.
Padahal dibanyak negara sudah ada
kantor cabang Hamas, di antaranya
Rusia, Jerman, Lebanon, Qatar,
Pakistan, beberapa negara di Afrika
dan Malaysia.
“Khusus di negeri serumpun seperti
Malaysia, meskipun di sana ada
Kedutaan Besar Palestina, akan
tetapi Hamas sudah membuka kantor
perwakilannya sejak empat tahun
yang lalu," tegas Ferry Nur
membantah argumentasi Menteri
Retno.
Atas penolakan tersebut, dilansir
Piyungan, publik pun mengecam
Presiden Joko Widodo yang dinilai
melanggar janji saat kampanye
untuk mendukung Palestina.
Di media social twitter, pagi ini
(Rabu, 3/12/2014) para netizen yang
geram, ramai-ramai mengkritisi
kebijakan Jokowi.
"Dulu jualan Palestina pas pilpres
murni utk pencitraan," tulis
@SangPemburu99.
"Pemerintahan Munafik!!" kecam
@amaliasyafiani1
"Takut ama AS, ntar bs turun cepat,"
cuit @imamsjoko
"Kalau komunis baru mereka
dukung," ujar @kevinalifalfar1.
"Hrsnya dibicarain dg wakil rky lebih
dulu bukan main tolak,"
komentar @suhartono99.
"Makin gak respect sama pemerintah
Orde Kartu saat ini. :("
tulis @m_iping.
"Pemimpin yg inkar dan dusta, dlu jg
akn membantu palestina, tp hamas
di tolak untuk mendirikan cabang di
indonesia," cuit @samiqsamovic.
"Kesel bgt ama si muna Jokowi!
muak!" komen @anesanes80.
"Dan Israel pun bersorak," tulis
@HendraHaditya.
Sebenarnya rakyat Indonesia sudah
pernah di bohongi oleh Jokowi
terkait dukungannya kepada
Plaestina. Kini, Jokowi pun
menggaungkan lagi dukungan
kepada Palestina di KAA ke 60. Tentu
saja publik bisa percaya jika ada
bukti dibukanya kantor Hamas di
Indonesia yang mendapat
persetujuan Presiden Jokowi.

Sumber: www.pekanews.com

Saturday, March 28, 2015

[Video] Kemuliaan Jiwa Seorang Pengemis, Jangan Ditonton Bila Anda Tidak Mau Menangis!


Islam Universal - Memberi adalah fitrah manusia. Kekuatan memberi dipengaruhi oleh sifat dan perangai seseorang dalam berbagai kondisi keuangan dan kemapanan. Namun hal itu tidak menjadi ukuran. Berikut video yang sangat mengharukan tentang power of giving:





Thursday, March 26, 2015

Syiah Berencana Melakukan Kudeta di Indonesia di Tahun 2020

Islam Universal, Jakarta - Pimpinan Pesantren Al Islam, Ustadz Farid Ahmad Okbah mengisahkan tentang SEORANG MANTAN MISIONARIS SYIAH DARI YAYASAN JAHANI YANG TELAH BERTAUBAT. Saat ditanyakan kepadanya apa strategi Syiah ke depan di Indonesia? DIA MENYEBUTKAN BAHWA AGENDA SYIAH DIINDONESIA YANG MONUMENTAL ADA DITAHUN 2020.

“Mereka (Syiah) akan men-Suriahkan Indonesia di 2020,” kata Ustadz Farid mengutip mantan misionaris Syiah di Gedung DPR RI Jakarta.

Sejalan dengan itu Prof Dr. Annafisi, pakar tentang Iran, mengungkapkan rencana Syiah juga akan mengambil alih Bahrain dan Kuwait di 2020.

Tentunya hal ini, kata ustadz Farid, bukan hanya ancaman besar terhadap umat Islam akan tetapi bangsa Indonesia dan negara.

Sementara sekarang ini sudah ada empat negara yang tadinya Islam Ahlusunnah wal jamaah jatuh ke tangan Syiah yakni Irak, Suriah, Libanon dan Yaman.

Ustadz Farid mencontohkan, gerakan Syiah yang ada di Yaman dahulu persis seperti yang ada di Indonesia, lewat pendidikan, majelis taklim, dan dakwah , kemudian mereka latihan-latihan militer dan disuplai senjata.

“Sekarang mereka mengkudeta Yaman” kata anggota Dewan Syuro ANNAS ini.

Fakta berdasarkan laporan masyarakat di Desa Suwoyuwo Kecamatan Pandaan ada beberapa orang latihan beladiri ala ninja. Penduduk setempat menyebutnya ninja-ninjaan.

Data-data yang diperoleh Ustadz Farid juga menyebut Syiah telah melakukan pelatihan semi militer bahkan militer, lantaran ada penyusupan Syiah pada institusi TNI dan lembaga lain.

Selanjutnya diungkapkan, sikap pengikut Syiah semakin arogan terhadap Muslim. Acara umat Islam yang bertema mengungkap kesesatan Syiah beberapa kali digagalkan oleh Syiah dengan membayar para preman dan pemabuk. Padahal, kata ustadz Farid, acara tersebut digelar di Masjid tempat kaum Muslimin.

Ustadz Farid memaparkan sudah 12 kali gerombolan Syaih menggagalkan acara tabligh akbar yang membahas kesesatan Syiah. Terakhir di Sentul Bogor, dimana ada 60 orang preman yang mabuk yang mengaku berasal dari Front Betawi Rempug (FBR) dengan cara kekerasan memaksa panitia membatalkan acara Bogor menolak Syiah.

“Padahal mereka masih sedikit jumlahnya, bagaimana kalau mereka besar,” tanya Ustadz.

Sementara data dari Polri ada 19 kali konflik umat Islam dengan Syiah. Bila hal ini dibairkan, tidak ada pembendungan, maka kata Farid, dikhawatirkan akan menimpa kita semua.

Ustadz Farid menukil tulisan dari buku Syiah Keadilan Sahabat, penerbit Al Huda, “Karena Syiah adalah kelompok pemberontak maka mereka selalu melawan penguasa pada setiap zaman, selama pemimpin kekuasaan itu bukan dari golongan Ahlul Bait,”

Yang dimaksud Ahlul bait di sini adalah Syiah. Perlu diketahui, imbuh Ustadz Farid, Syiah seringkali menutupi dirinya dengan menyebut dirinya Ahlul Bait.

Terakhir Ustadz Farid juga meminta anggota DPR untuk memperhatikan para imigran Syiah yang jumlahnya sudah mencapai 6000 orang. Mereka semua laki-laki, berusia produktif (17-30 tahun), punya kemampuan beladiri yang bagus dan lain-lain.
(/albalaghmedia)  

Dibolehkan menyebarkan konten website ini tanpa perlu izin dengan tetap menyertakan sumbernya. Penulis: Tim al-Balagh Media.

Sunday, March 22, 2015

Romantis Itu...

Seorang ibu setengah baya pd sebuah pengajian rutin bertanya kpd ustadnya; ustad bgmn membangun romantisme dlm keluarga" pertanyaan yg membuat keringat sang ustad mengalir deras....namun tetap mencoba menjawab;

_Romantisme itu....
Ketika malam tinggal sepertiga, seorang istri terbangun. Ia berwudhu, menunaikan shalat dua rakaat. Lalu membangunkan suaminya. “Sayang.. bangun.. saatnya shalat.” Maka mereka berdua pun tenggelam dalam khusyu’ shalat dan munajat.

_Romantis itu…
Ketika seorang istri mengatakan, “Sebentar lagi adzan, Sayang..” Lalu sang suami melangkah ke masjid, menunaikan tahiyatul masjid. Tak ketinggalan ia menunaikan dua rakaat fajar. Maka ia pun menjadi pemenang; dan itu lebih baik dari dunia dan seisinya.

_Romantis itu…
Ketika suami berangkat kerja, sang istri menciumnya sambil membisik mesra, “Hati-hati di jalan, baik-baik di tempat kerja sayang... kami lebih siap menahan lapar daripada mendapatkan nafkah yang tidak halal”

_Romantis itu…
Ketika suami istri terpisah jarak, tetapi keduanya saling mendoakan di waktu dhuha: “Ya Allah, jagalah cinta kami, jadikanlah pasangan hidup dan buah hati kami penyejuk mata dan penyejuk hati, tetapkanlah hati kami dalam keimanan, teguhkanlah kaki kami di jalan kebenaran dan perjuangan, ringankanlah jiwa kami untuk berkorban, maka mudahkanlah perjuangan dan pengorbanan itu dengan rezeki halal dan berkah dariMu”

_Romantis itu…
Ketika suami sibuk kerja, saat istirahat ia sempat menghubungi istrinya. Mungkin satu waktu dengan menghadirkan suara. Mungkin hari lainnya dengan WA dan SMS cinta. “Apapun makanan di rumah makan, tak pernah bisa mengalahkan masakanmu.” Lalu sang istri pun membalasnya, “Masakanku tak pernah senikmat ketika engkau duduk di sebelahku.”

_Romantis itu…
Ketika menjelang jam pulang kerja, sang suami sangat rindu untuk segera pulang ke rumah dan bertemu istrinya. Pada saat yang sama, sang istri merindukan belahan jiwanya tiba.

_Romantis itu…
Ketika suami mengucap salam, sang istri menjawabnya disertai senyuman. Bertemu saling mendoakan. Istri mencium tangan suami, dan suami mengecup kening istri lalu saling mengecup pipi kanan dan kiri bergantian.

_Romantis itu…
Ketika suami tiba di rumah, istri menyambutnya dengan wajah cerah dan bibir merekah. Maka hilanglah segala penat dan lelah. Beban kerja di pundak mendadak menghilang, terbang melayang.

_Romantis itu…
Ketika syukur selalu menghiasi makan bersama. Meski menunya sederhana, nikmat begitu terasa, keberkahan pun memenuhi seluruh keluarga.

_Romantis itu…
Ketika suami istri kompak mengajar anaknya mengaji. Meski telah ada TPQ, sang ayah dan sang ibu tidak berlepas diri dari tanggung jawab untuk mencetak generasi Rabbani. Kelak, merekalah yang akan mendoakan sang orang tua, saat perpisahan selamanya telah tiba masanya.

_Romantis itu…
Ketika sang istri tidak berat melepas suami. Keluar rumah. Untuk mengaji, atau aktifitas da'wah. Sebab sang istri ingin suaminya menjadi imam baginya, juga bermanfaat bagi Islam dan umatnya.

Saturday, March 21, 2015

Rumah Tangga Syurga

1. Salah satu konsep dasar sebelum kita berumah
tangga adalah memahami konsep rumah tangga
surga atau baiti janati

2. Bagaimana mewujudkannya? Maka kita harus
tahu bagaimana aktivitas penghuni surga dalam
alquran

3. Setelah seseorang masuk surga, mereka
melakukan aktivitas yang menunjukkan betapa
surga tempat yang menyenangkan

4. Dengan mengetahui aktivitas penghuni surga,
maka kita bisa wujudkan hal yang serupa atau
semisal dalam rumah tangga kita

5. Salah satu aktivitas penghuni surga ada dalam
surat ash shaffat ayat 50 'mereka suka duduk
berhadap-hadapan dan saling ngobrol'

6. Hal ini juga ada dalam surat al hijr ayat 47
'mereka merasa akrab dan duduk di atas dipan-
dipan sambil ngobrol'

7. Maka ciri rumah tangga surga adalah adanya
kesempatan duduk berhadap-hadapan degan
pasangan untuk ngobrol

8. Hal inilah yang menimbulkan keakraban dan
rasa saling memahami. Dan dendam atau amarah
bertahun tahun tak disimpan dlm hati

9. Itulah kenapa ciri penduduk surga di surat al
hijr ayat 47 adalah tak ada dendam

10. Dalam konsep rumah tangga surga, tak ada
dendam disebabkan kebiasaan untuk
menyelesaikan masalah segera. Tak disimpan
dalam diri terlalu lama

11. Fenomena ibu yang memukul anaknya karena
kesempatan untuk bicara dengan pasangan dan
orang terdekat yang tak tersalurkan

12. Hasilnya, energi marah disimpan dan
diekspresikan secara tidak sadar dalam bahasa
tubuh yg membuat anak tak nyaman bersama
dengannya

13. Lebih bahaya lagi, ketika marah ini dipendam
lama, akibatnya ibarat ombak yg menggulung
karena tak lama disalurkan

14. Itulah kenapa suami yg baik adalah yg
memberi kesempatan istrinya untuk ngobrol lama
setiap malam

15. Sebab, kebutuhan wanita untuk bicara
amatlah tinggi. Bahkan disebutkan perempuan yg
sehat jiwanya minimal mengeluarkan 20.000 kata
per hari

16. Jika tak terpenuhi, maka tertumpahkan
kepada anak dgn sikap yang tak nyaman

17. So, bangun rumah tangga surga dengan
memberi kesempatan pasangan setiap malam tuk
bicara. Sebagaimana kebiasaan rasul kepada
aisyah (HR, Bukhari)

18. Dan untuk menandai emosi istri yg menyimpan
marah itu mudah. Lihat bahasa tubuhnya

19. Jika tidur sudah berbalas punggung, mata
tak berani menatap mesra pasangan, tanda ada
HATI YANG TERLUKA

20. So, suami pandanglah mata istrimu dan
temukan adakah luka dalam jiwanya?

21. Obatnya adalah bicara dan mendengarkan....

22. Bagaimana jika para istri memiliki suami yg
cuek? Tak mau diajak bicara? Maka, carilah media
penyaluran emosi yg tepat dan benar

23. Curhatlah kepada orang yg tepat. Selain
tentunya yang utama kepada Allah SWT

24. Jika tak biasa bicara, maka menulislah. Sebab
menurut imam nawawi menulis itu mampu
menetralisir perasaan sekaligus emosi negatif
yang dipendam lama

25. Kebiasaan menulis diary atau blog dan
sejenisnya bagian dari teknik penyaluran emosi
yg tepat. Tidak dipendam lama

26. Maka, sungguh amat sengsara bagi wanita yg
punya suami cuek namun tak punya kemampuan
menulis. Penderitaan jiwa makin menggelora

27. Itulah kenapa pendidikan dasar bagi anak
wanita adalah menulis. Untuk apa? Untuk
selamatkan jiwanya di saat tak ada orang lain
lagi yang dipercaya

28. Kesimpulannya. Jika stress menjalani rumah
tangga, maka menulislah. Ini bagian dari solusi
sementara.

29. Akan lebih indah, jika di tengah kesibukan
selalu ada waktu untuk bicara dengan pasangan
layaknya penduduk surga. Mari memulainya.

oleh: Bendri Jaysyurrahman

Halal Untuk Saya, Haram Untuk Anda

Adalah ulama Abu Abdurrahman Abdullah bin al-Mubarak al-Hanzhali al Marwazi [1] ulama
terkenal di makkah yang menceritakan riwayat
ini.

Suatu ketika, setelah selesai menjalani salah satu ritual haji, ia beristirahat dan tertidur. Dalam tidurnya ia bermimpi melihat dua malaikat yang turun dari langit. Ia mendengar percakapan mereka,
“Berapa banyak yang datang tahun ini?” tanya
malaikat kepada malaikat lainnya.

“Tujuh ratus ribu,” jawab malaikat lainnya.
“Berapa banyak mereka yang ibadah hajinya
diterima?”
“Tidak satupun”

Percakapan ini membuat Abdullah gemetar.
“Apa?” ia menangis dalam mimpinya.
“Semua orang-orang ini telah datang dari belahan bumi yang jauh, dengan kesulitan yang besar dan keletihan di sepanjang perjalanan, berkelana menyusuri padang pasir yang luas, dan semua usaha mereka menjadi sia-sia?”

Sambil gemetar, ia melanjutkan mendengar
cerita kedua malaikat itu.
“Namun ada seseorang, yang meskipun tidak
datang menunaikan ibadah haji, tetapi ibadah
hajinya diterima dan seluruh dosanya telah
diampuni . Berkat dia seluruh haji mereka
diterima oleh Allah.”

“Kok bisa”
“Itu Kehendak Allah”
“Siapa orang tersebut?”
“Sa’id bin Muhafah[2], tukang sol sepatu di kota Damsyiq (damaskus sekarang)”

Mendengar ucapan itu, ulama itu langsung
terbangun. Sepulang haji, ia tidak langsung pulang kerumah, tapi langsung menuju kota Damaskus, Siria.

Sampai disana ia langsung mencari tukang sol
sepatu yang disebut Malaikat dalam mimpinya.
Hampir semua tukang sol sepatu ditanya, apa
memang ada tukang sol sepatu yang namanya
Sa’id bin Muhafah.

“Ada, ditepi kota” Jawab salah seorang sol
sepatu sambil menunjukkan arahnya. Sesampai disana ulama itu menemukan tukang sepatu yang berpakaian lusuh,

“Benarkah anda bernama Sa’id bin Muhafah?”
tanya Ulama itu
“Betul, siapa tuan?”
“Aku Abdullah bin Mubarak”
Said pun terharu, "bapak adalah ulama terkenal, ada apa mendatangi saya?”

Sejenak Ulama itu kebingungan, dari mana ia
memulai pertanyaanya, akhirnya iapun menceritakan perihal mimpinya.

“Saya ingin tahu, adakah sesuatu yang telah
anda perbuat, sehingga anda berhak
mendapatkan pahala haji mabrur?”
“Wah saya sendiri tidak tahu!”
“Coba ceritakan bagaimana kehidupan anda
selama ini
Maka Sa’id bin Muhafah bercerita.
“Setiap tahun, setiap musim haji, aku selalu
mendengar :
Labbaika Allahumma labbaika.
Labbaika la syarika laka labbaika.
Innal hamda wanni’mata laka wal mulka.
laa syarika laka.
Ya Allah, aku datang karena panggilanMu.
Tiada sekutu bagiMu.
Segala ni’mat dan puji adalah kepunyanMu dan
kekuasaanMu.
Tiada sekutu bagiMu.
Setiap kali aku mendengar itu, aku selalu
menangis
Ya allah aku rindu Mekah
Ya Allah aku rindu melihat kabah
Ijinkan aku datang…..
ijinkan aku datang ya Allah..

Oleh karena itu, sejak puluhan tahun yang lalu
setiap hari saya menyisihkan uang dari hasil
kerja saya, sebagai tukang sol sepatu.
Sedikit demi sedikit saya kumpulkan.
Akhirnya pada tahun ini, saya punya 350
dirham, cukup untuk saya berhaji.

“Saya sudah siap berhaji”
“Tapi anda batal berangkat haji”
“Benar”
“Apa yang terjadi?”
“Istri saya hamil, dan sering ngidam. Waktu saya hendak berangkat saat itu dia ngidam berat”
“Suami ku, engkau mencium bau masakan yang
nikmat ini?
“ya sayang”
“Cobalah kau cari, siapa yang masak sehingga
baunya nikmat begini. Mintalah sedikit untukku”

"Ustadz, sayapun mencari sumber bau masakan itu. Ternyata berasal dari gubug yang hampir runtuh.
Disitu ada seorang janda dan enam anaknya.
Saya bilang padanya bahwa istri saya ingin
masakan yang ia masak, meskipun sedikit.
Janda itu diam saja memandang saya, sehingga saya mengulangi perkataan saya

Akhirnya dengan perlahan ia mengatakan “tidak boleh tuan”
“Dijual berapapun akan saya beli”
“Makanan itu tidak dijual, tuan” katanya sambil
berlinang mata.

Akhirnya saya tanya kenapa?
Sambil menangis, janda itu berkata “daging ini
halal intuk kami dan haram untuk tuan”
katanya.
Dalam hati saya: Bagaimana ada makanan yang halal untuk dia, tetapi haram untuk saya,
padahal kita sama-sama muslim? Karena itu
saya mendesaknya lagi “Kenapa?”

“Sudah beberapa hari ini kami tidak makan.
Dirumah tidak ada makanan. Hari ini kami
melihat keledai mati, lalu kami ambil sebagian
dagingnya untuk dimasak.
“Bagi kami daging ini adalah halal, karena andai kami tak memakannya kami akan mati
kelaparan. Namun bagi Tuan, daging ini haram".

Mendengar ucapan tersebut spontan saya
menangis, lalu saya pulang.
Saya ceritakan kejadian itu pada istriku, diapun
menangis, kami akhirnya memasak makanan dan mendatangi rumah janda itu.

“Ini masakan untuk mu”
Uang peruntukan Haji sebesar 350 dirham pun
saya berikan pada mereka.”
Pakailah uang ini untuk mu sekeluarga. Gunakan untuk usaha, agar engkau tidak kelaparan lagi”

Ya Allah……… disinilah Hajiku
Ya Allah……… disinilah Mekahku.
Mendengar cerita tersebut Abdullah bin
Mubarak tak bisa menahan air mata.

“Kalau begitu engkau memang patut
mendapatkannya"...

MasyaAllah.

Bad Mood

Ada 2 org ibu memasuki toko pakaian & ingin membeli baju.

Ternyata pemilik toko lagi bad mood sehingga tidak melayani dgn baik, malah terkesan buruk, tidak sopan dgn muka cemberut.

Ibu pertama jengkel menerima layanan yg buruk seperti itu...
Yg mengherankan, ibu kedua tetap enjoy, bahkan bersikap sopan pd penjualnya. smile

Ibu pertama bertanya, “Mengapa Ibu bersikap demikian sopan pd penjual yg menyebalkan itu?”

Lantas dijawab “kenapa aku hrs mengizinkan dia menentukan caraku dlm bertindak?
Kitalah penentu atas hidup kita, bukan org lain.”

"Tapi ia melayani kita dgn buruk sekali" bantah Ibu pertama.

"Itu masalah dia. Kalau dia mau bad mood, tdk sopan, melayani dgn buruk dll, toh tdk ada kaitannya dngan kita. Kalau kita sampai terpengaruh, berarti kita membiarkan dia mengatur & menentukan hidup kita, padahal kita yg bertanggung jawab atas diri kita," jelas Ibu kedua.

Tindakan kita kerap dipengaruhi oleh tindakan org lain. Kalau org memperlakukan kita buruk, kita akan membalasnya dngan hal yg buruk juga dan sebaliknya. upset

Kalau org tdk sopan, kita akan lebih tidak sopan lagi. upset.
Kalau org lain pelit pd kita, kita yg semula pemurah tiba² jadi pelit ketika hrs berurusan dgn org tsb. Ini berarti tindakan kita dipengaruhi oleh tindakan org lain

Kalau direnungkan, sebenarnya betapa tdk arifnya tindakan kita, kenapa utk berbuat baik saja, hrs menunggu org lain baik dulu?

Jagalah suasana hati kita sendiri, jangan biarkan sikap buruk orang lain menentukan cara kita bertindak ! Kita yang bertanggung jawab atas hidup kita, bukan orang lain...

Hidup kita terlalu berharga...,
oleh sebab itu. "Make Your Self Have a Meaning for Others !!"

Pemenang kehidupan adalah
Orang yang tetap sejuk di tempat yg panas, yang tetap manis di tempat yg sangat pahit, yang tetap merasa kecil meskipun telah menjadi besar dan yang tetap tenang di tengah badai yang paling hebat

Subhanalloh....
Selamat beaktifitas.
Semoga Bermanfaat.

Friday, March 13, 2015

Kamu Hafal Surat An-Naba' Nak?

Subhanallah…kamu hafal Surat An-Naba’ dengan sempurna nak…” begitu teriak pak Arief sambil mengucurkan air matanya…para hadirin yg muslimpun tak kuasa menahan airmatanya… Lalu pak Arief bertanya kepada Umar:”Kenapa kamu memilih menghafal Al-Qur’an dan membacakannya di acara ini nak, sementara teman2mu unjuk kebolehan yg lain..?” begitu tanya pak Arief penasaran…

Begini pak guru…waktu saya malas mengaji dalam mengikuti pelajaran bapak..bapak menegur saya sambil menyampaikan sabda Rasulullah SAW:”Siapa yang membaca Al Qur’an, mempelajarinya, dan mengamalkannya, maka dipakaikan mahkota dari cahaya pada hari kiamat. Cahayanya seperti cahaya matahari dan kedua orang tuanya dipakaiakan dua jubah (kemuliaan) yang tidak pernah didapatkan di dunia. Keduanya bertanya, “Mengapa kami dipakaikan jubah ini?” Dijawab,”Karena kalian berdua memerintahkan anak kalian untuk mempelajari Al Qur’an.” (H.R. Al-Hakim)…

“Pak guru..saya ingin mempersembahkan “Jubah Kemuliaan” kepada ibu dan ayah saya di hadapan Allah di akherat kelak..sebagai seorang anak yg berbakti kpd kedua orangnya..” Semua orang terkesiap dan tdk bisa membendung air matanya mendengar ucapan anak berumur 10 th tsb… Ditengah suasana hening tsb..tiba2 terdengan teriakan “Allahu Akbar..!!” dari seseorang yg lari dari belakang menuju ke panggung…

Ternyata dia ayah si Umar..yg dengan ter-gopoh2 langsung menubruk sang anak..bersimpuh sambil memeluk kaki anaknya.. ”Ampuun nak.. maafkan ayah yg selama ini tidak pernah memperhatikanmu..tdk pernah mendidikmu dengan ilmu agama..apalagi mengajarimu mengaji…” ucap sang ayah sambil menangis di kaki anaknya…” Ayah menginginkan agar kamu sukses di dunia nak…ternyata kamu malah memikirkan “kemuliaan ayah” di akherat kelak…ayah maluuu nak" ujar sang ayah sambil nangis ter-sedu2…subhanallah...

Sampai disini, saya melihat di layar Sang Khotib mengusap air matanya yg mulai jatuh…semua jama’ahpun terpana..dan juga mulai meneteskan airmatanya..termasuk saya..diantara jama’ahpun bahkan ada yg tidak bisa menyembunyikan suara isak tangisnya...luar biasa haru...

Entah apa yg ada dibenak jama’ah yg menangis itu..mungkin ada yg merasa berdosa karena menelantarkan anaknya..mungkin merasa bersalah karena lalai mengajarkan agama kpd anaknya.. mungkin menyesal krn tdk mengajari anaknya mengaji..atau merasa berdosa karena malas membaca Al-Qur’an yg hanya tergeletak di rak bukunya..dan semua..dengan alasan sibuk urusan dunia…!!!

Saya sendiri menangis karena merasa lalai dengan urusan akherat..dan lebih sibuk dengan urusan dunia..padahal saya tau kalau kehidupan akherat jauh lebih baik dan kekal dari pada kehidupan dunia yg remeh temeh, sendau gurau dan sangat singkat ini..seperti firman Allah SWT dalam Q.S. Al-An'Amayat 32:”Dan tiadalah kehidupan dunia ini, selain dari main-main dan senda gurau belaka. Dan sungguh kampung akhirat itu lebih baik bagi orang-orang yang bertakwa. Maka tidakkah kamu memahaminya?”...

Astagfirullahal ghofururrohim..hamba mohon ampunan kepada Allah..Yang Maha Pengampun dan Maha Penyayang…

Wallahu ‘alam bissawab.. Semoga bermanfaat..khususnya buat saya pribadi…

Penulis: Nur Hasan Ahmad

Subhanallah... Walikota Ini Akan Masukkan Program Menghafal Quran Dalam Program Kerjanya




Islam Universal - Walikota Banda Aceh Illiza Sa’aduddin Djamal dalam waktu dekat akan mencanangkan program "Banda Aceh Menghapal Al-Quran" dengan menggandeng Ustaz Yusuf Mansur.

"Kita fokuskan di sekolah dengan metode rekaman audio via radio. Satu hari satu ayat saja, insyaallah anak-anak kita dalam satu tahun bisa menhapal tiga juz." Ujar Wali Kota Banda Aceh Illiza Saaduddin Djamal  saat menghadiri pelantikan Kamaruzzaman sebagai Keuchik Gampong Pango Raya, Ulee Kareng, Banda Aceh.

Pada kesempatan itu Walikota juga mengungkapkan pada tahun 2016 nanti akan dikeluarkan aturan khusus yang mengharuskan siswi-siswi sekolah di Banda Aceh untuk memakai hijab yang sesuai syari. "Sosialisasinya kita mulai tahun ini," katanya seperti  dilansir Serambinews. (mz)

Thursday, March 12, 2015

Ada Apa Gerangan... Yusuf Kalla Minta Istilah Bahasa Arab Dalam Perbankan Syariah Indonesia Dihilangkan


Islam Universal - Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro menginformasikan bahwa Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla (JK) meminta agar istilah bahasa arab dalam dunia perbankan syariah di Indonesia diubah.

JK meminta istilah teknis di bank syariah seperti mudarabah atau wakalah diganti dengan istilah bahasa Indonesia.

"Pak wapres juga arahannya supaya istilah instrumen yang sekarang pakai Bahasa Arab semua, mudarabah, wakalah itu bisa di-Indonesiakan. Supaya ini bunyinya adalah ekonomi Islam ala Indonesia bukan ala Timur Tengah," kata Bambang di Kompleks Istana sebagaimana dikutip dari detik.com, Selasa (10/3/2015)

Untuk menindaklanjuti arahan Wakil Presiden, Bambang langsung akan membicarakan dengan pihak asosiasi perbankan syariah. Agar proses pengubahan istilah arab ke Indonesia lebih tepat. (mh)

Wednesday, March 11, 2015

Hadirkanlah Allah

Profesor: "Jika Allah menciptakan segalanya, berarti Allah juga menciptakan kejahatan"

(Semua terdiam, kesulitan menjawab hipotesis profesor itu).

Tiba², suara seorang mahasiswa memecah kesunyian.

Mahasiswa: "Prof, saya ingin bertanya. Apakah dingin itu ada?"

Profesor: "Pertanyaan macam apa itu? Tentu saja, dingin itu ada"

Mahasiswa: "Prof, dingin itu tidak ada. Menurut hukum fisika, yg kita anggap dingin sebenarnya adalah ketiadaan panas. Suhu -460 derajat Fahrenheit adalah ketiadaan panas sama sekali. Semua partikel menjadi diam, tidak bisa bereaksi pd suhu tsb. Kita menciptakan kata 'dingin' untuk mengungkapkan ketiadaan panas. Selanjutnya, apakah gelap itu ada?"

Profesor: "Tentu saja ada!"

Mahasiswa "Anda salah, Prof! Gelap jg tidak ada. Gelap adalah keadaan di mana tiada cahaya. Cahaya bisa kita pelajari, sedangkan gelap tidak bisa. Kita bisa menggunakan prisma Newton untuk mengurai cahaya menjadi beberapa warna dan mempelajari panjang gelombang setiap warna. Tapi, Anda tdk bisa mengukur gelap. Seberapa gelap suatu ruangan diukur melalui berapa besar intensitas cahaya di ruangan itu. Kata 'gelap' dipakai manusia untuk menggambarkan ketiadaan cahaya. Jadi, apakah kejahatan/kemaksiatan itu ada?"

Profesor mulai bimbang, tp menjawab: "Tentu saja ada"

Mahasiswa: "Sekali lagi anda salah. Kejahatan itu tidak ada. Allah tidak menciptakan kejahatan/kemaksiatan. Seperti dingin & gelap, 'kejahatan' adalah kata yg dipakai manusia utk menggambarkan ketiadaan Allah dalam dirinya. Kejahatan adalah hasil dr tidak hadirnya Allah dlm hati manusia.

(Profesor terpaku & terdiam! )

Dosa terjadi krn manusia lupa hadirkan Allah dlm hatinya..

Hadirkan Allah dlm hati pd setiap saat, maka akan selamat.... Itulah IMAN..

SESUNGGUHNYA DOSA ITU LAHIR SAAT IMAN TIDAK HADIR DALAM HATI KITA..

Catatan Aisyah

SMS Dari pak KASMIR seorg ikhwa yg meninggal anak perempuannya umur 15 thn lebih tgl 23 februari 2015 sekitar 15menit sebelum magrib , di ponpes Imam Ahmad bin Hambal SEMARANG
Dlm keadaan menuntut ilmu dan puasa daud.

Bismillah, beberapa tulisan di BUKU CATATAN Anakda "Aisyah" Rahimahalloh yg mungkin bisa jadi nasehat dan pelajaran bagi kita para org tua & kpd anak2 kita, agar kita semua senantiasa ikhlash dan bersungguh sungguh dalam menuntut ilmu agar kita dpt meraih Ilmu yg Nafi', semoga Alloh menolong kita utk meraih kemenangan ketika akan meninggalkan dunia yg fana ini dlm keadaan Husnul Khotimah & meraih kebahagian yg hakiki, masuk Syurga...آمين

1. Abi... Jika angin berhembus membawa cerita, bumi yg bergetar tanda bencana, awan berkabut hitam tanda bahaya... Maka, ketika aku terdiam di dekat pintu, tanpa berfikir waktu menanti kepulanganmu adalah tanda bahwa aku sangat sayang kepadamu. Aku sayang kepadamu Abi bukan krn engkau pemilik harta yg melimpah, rumah yg sangat mahal lagi megah, kedudukan yg tinggi ... Aku menyayangi Abi krn ALLOH...Aku hanya memiliki seorang Abi...Dan aku tdk ingin kehilangan yg sangat berharga dan satu-satunya di dunia dan di akhirat... Yang aku harapkan dpt mengecup keningku dgn kasih sayangmu...

2. Ummi, sungguh bahagianya diriku mempunyai seorg ummi sepertimu. Engkau yg tdk pernah mengajariku berbohong & tdk pernah mengajariku perbuatan tercela . Engkau yg selalu berdo'a untukku, semga aku menjadi anak yg sholihah, menjadi seorg anak yg taat kpd perintah Alloh dan Rosul Nya.
Ummi izinkan aku dan anak-anak ummi yg lain membuka pintu syurga dengan senyum keridhoanmu & mengunci pintu neraka rapat-rapat dgn maaf, do'a & kasih sayangmu .
Dan semoga Alloh mengumpulkan kita di syurgaNya yg penuh dengan kenikmatan dan keridhoanNya..

3. Ummi...Izinkan aku menangis jika air matamu terjatuh krn kedurhakaanku. Kedua tanganmu memelukku krn kerinduanmu padaku, bibir dan lisan mu yg kau basahi dgn dzikir dan doa demi mengharapkan kesholihan agama akhlaqku.

4. Ummi sayang, dengarlah sesungguhnya buah hatimu ini tdk pernah berharap ketika ia besar nanti, ia menjadi seorang sarjana yg berbangga diri krn telah tercapai cita citanya. Karena sesunggunya cita citanya yg paling tinggi adalah bisa melihat senyum indahmu ketika berada disisimu & didekapan dadamu & ketika air mata terjatuh krn rindu akan cinta & kasih sayangmu...

5. Ummi... Ketika detak jantungku mulai berdetak kencang dan terasa akan berhenti, saraf dlm tubuhku mulai merasakan sakit yg tdk akan terobati. Denyut nafas dlm jiwaku mulai terasa berhenti maka, hanya kalimat maaf yg msh terlantum lembut dari lubuk hati kecilku ini. Untuk mu seorang ummi penuh kasih dan cinta yg telah memberikanku kecupan di pipi...

6. "Dahi ini tak mampu terangkat, Lutut ini tak mampu lagi menumpu, Mata ini tak mampu lagi membendung. Rabb aku Rindu. Aku ingin Pulang. Pulang ke rumah-Mu (Al Jannah)". "Aku cinta keluargaku, Semoga aku bisa ketemu keluargaku lagi di Surga".

Heboh Dan Mengharukan... Photo Personil Brimob Shalat Di Tengah Kondisi Darurat

Inspirasi bisa datang darimana saja. Bahkan dari photo aparat negara yang ternyata masih mengingat Tuhannya ketika dalam suasana darurat. Dikabarkan foto anggota Brimob
Polri melaksanakan salat di
tengah suasana siaga melakukan
pengamanan yang mendapat panen simpati dari
pengguna sosial media Facebook.
Dalam foto yang diungguh oleh
akun resmi Divisi Humas Polri,
kemarin siang, terlihat anggota
Brimob tengah salat berjamaah
di atas bukti.
Dua anggota Brimob salat masih
menggunakan seragam lengkap,
dengan selembar kardus yang
dijadikan sajadah. Senjata laras
panjang keduanya ditaruh di
depannya.
Sedangkan satu anggota lainnya
terlihat berjaga melakukan
pemantau dari ancaman bahaya.
Dalam foto yang diunggah itu
tertulis caption; 'Selamat
menunaikan ibadah Sholat
Dzuhur untuk Mitra Humas yang
beragama islam."
Tidak disebutkan di mana lokasi
foto itu diambil. Namun, foto itu
disukai puluhan ribu lebih
pengguna Facebook. Hingga hari
ini, komentar dari netizen terus
membanjiri foto inspiratif
tersebut.
"Subhanalloh, mereka yang
dalam keadaan dan kondisi
seperti itu masih bisa
menjalankan rutinitas, bagaimana
dengan kita yang selalu bayak
waktu untuk bersantai ria?
apakah bisa lebih berkualitas,apa
malah lebih keluar batas?"
komentar salah satu netizen.

Monday, March 9, 2015

Hadits Tentang Batu Akik

Dari Anas bin Malik Radhiallahu ‘Anhu, katanya:

كَانَ خَاتَمُ رَسُولِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مِنْ وَرِقٍ، وَكَانَ فَصُّهُ حَبَشِيًّا

Dahulu, cincin Rasulullah ﷺ terbuat dari perak, dan mata cincinnya adalah batu dari Etiopia. (HR. Muslim No. 2094)

Inilah hadits paling shahih tentang “batu cincin”-nya nabi ﷺ, yaitu batu dari Etiopia. Tapi, apakah itu? Para ulama berbeda tentang itu.

Imam An Nawawi Rahimahullah mengatakan:

قال العلماء يعني حجرا حبشيا أي فصا من جزع أو عقيق فإن معدنهما بالحبشة واليمن وقيل لونه حبشي أي أسود وجاء في صحيح البخاري من رواية حميد عن أنس أيضا فصه منه قال بن عبد البر هذا أصح وقال غيره كلاهما صحيح وكان لرسول الله صلى الله عليه وسلم في وقت خاتم فصه منه وفي وقت خاتم فصه حبشي وفي حديث آخر فصه من عقيق

Berkata para ulama: Yakni batu dari Etiopia, yaitu batu dari jaza’ atau ‘aqiq, yg keduanya menjadi barang berharga di Etiopia dan Yaman. Ada yang bilang warnanya khas Etiopia, yaitu hitam. Terdapat keterangan dalam Shahih Al Bukhari dari riwayat Humaid dari Anas juga bahwa mata cincinnya terbuat darinya (batu Etiopia) . Berkata Ibnu Abdil Bar: Inilah yang paling shahih. Yang lain mengatakan keduanya shahih. Dahulu Nabi ﷺ suatu waktu pakai cincin yang matanya darinya, pada waktu lain batu Etiopia, pada hadits lain mata cincinnya dari ‘aqiq. (Al Minhaj Syarh Shahih Muslim, 14/71. Cet. 2, 1392H. Dar Ihya At Turats, Beirut)

Sementara Al Kasymiri mengartikan mata cincin dari Etiopia ini adalah ‘aqiq. (Al ‘Urf Asy Syadzi, 3/255. Cet. 1, 1425H. Dar At Turats Al ‘Arabi, Beirut. Tashhih: Syaikh Mahmud Syakir)

Sedangkan Imam An Nawawi, dalam keterangannya itu, Beliau tidak menerangkan derajat hadits tentang Nabi ﷺ pernah memakai ‘aqiq dan seperti apa bunyi haditsnya, juga tidak disebutkan.

Imam Abu Abdillah Az Zarkasyi Rahimahullah mengatakan:

الحَدِيث التَّاسِع وَالثَّلَاثُونَ تختموا بالعقيق فَإِنَّهُ يَنْفِي الْفقر

رَوَاهُ صَاحب الفردوس من طَرِيق انس بن مَالك وَعمر بن الْخطاب وَعَائِشَة وَعلي وَغَيرهم بأسانيد مُتعَدِّدَة وَفِي كتاب اليواقيت للمطرزي اخبرني ابو الْقَاسِم الصايغ قَالَ سُئِلَ ابراهيم الْحَرْبِيّ عَن قَوْله تختموا بالعقيق فَقَالَ صَحِيح وَقَالَ يرْوى ايضا تختموا بالعقيق بِالْيَاءِ الْمُثَنَّاة من تَحت أَي اسكنوا العقيق واقيموا بِهِ

وروى عَن عبد خير عَن عَليّ قَالَ التَّخَتُّم بالعقيق بركَة

Hadits yang ke 39: “Bercincinlah kalian dengan ‘aqiq karena dia bisa meniadakan kefaqiran.” Hadits ini diriwayatkan oleh pengarang Al Firdaus (Imam Ad Dailami), dari jalan Anas bin Malik , Umar bin Al Khathab, ‘Aisyah, dan Ali, dan selain mereka dengan sanad yang banyak. Serta dalam kitab Al Yawaqiit karya Al Matrizi: “Mengabarkan kepadaku Abul Qasim Ash Shayigh, katanya: “Ibrahim Al Harbi ditanya tentang sabdanya: “bercincinlah dengan ‘aqiq” Beliau menjawab: “SHAHIH”. Beliau juga mengatakan: diriwayatkan juga “bercincinlah dengan ‘aqiq, yaitu tinggallah dengan ‘aqiq dan mukimlah dengannya.” Diriwayatkan dari Abdu Khair, dari Ali, katanya: bercincin dengan ‘aqiq adalah berkah.” (At Tadzkirah fil Ahadits, 1/105-106)

Imam Badrudin Al ‘Aini Rahimahullah mengatakan:

وَأما العقيق فَلَا بَأْس بالتختم بِهِ، وروى أَصْحَابنَا أثرا فِيهِ، وَهُوَ أَنه صلى الله عَلَيْهِ وَسلم كَانَ يتختم بالعقيق، وَقَالَ: تختموا بِهِ فَإِنَّهُ مبارك. قلت: فِيهِ نظر، وَلَكِن ابْن منجويه روى عَن إِبْرَاهِيم أَنه صلى الله عَلَيْهِ وَسلم قَالَ: (من تختم بالياقوت الْأَصْفَر لن يفْتَقر، والزمرد يَنْفِي الْفقر) .

Ada pun ‘Aqiq, tidak apa-apa memakainya sebagai cincin. Para sahabat kami meriwayatkan atsar tentang masalah ini. Yaitu bahwa Nabi ﷺ pernah memakai cincin dengan ‘aqiq. Beliau bersabda: “Pakailah cincin dengannya, karena itu diberkahi.” Aku (Imam Al ‘Aini) berkata: “Riwayat ini mesti didiskusikan lagi statusnya.” Tetapi Ibnu Manjawaih meriwayatkan dari Ibrahim, bahwa Nabi ﷺ bersabda: Barang siapa yang memakai cincin dari Yaqut Kuning dia tidak pernah faqir, dan batu Zamrud bisa menolak kefaqiran.” (‘Umdatul Qari, 22/37. Dar Ihya At Turats, Beirut)

Syaikh Syamsuddin As Safiiri Rahimahullah mengatakan:

وأما لبس خاتم العقيق فإنه جائز، وكذا الياقوت للرجال والنساء، بل قيل: إن العقيق يذهب الغم، والياقوت ينفي الفقر.

قال ابن العماد في شرح سيرته: وقد روي ابن غانم في كتابه الفائق في اللفظ الرائق: أنه – صلى الله عليه وسلم – قال: «تختموا بالعقيق فإنه مبارك، تختموا بخواتم العقيق فإنه لا يصيب أحدكم غم ما دام ذلك عليه، تختموا بالياقوت فإنه ينفي الفقر»

Ada pun memakai cincin ‘aqiq, itu boleh saja, begitu juga Yaqut baik bagi laki-laki dan wanita. Bahkan ada yang mengatakan sesungguhnya ‘aqiq bisa menghilangkan kesedihan dan Yaqut bisa meniadakan kefaqiran. Ibnul ‘Imad mengatakan dalam Syarh Sirah-nya, bahwa Ibnu Ghanim meriwayatkan dalam kitabnya Al Faaiq fil Lafzhi Ar Raaiq: Bahwa Nabi ﷺ bersabda: “Pakailah cincin ‘aqiq karena hal itu diberkahi, pakailah cincin-cincin dari ‘aqiq sebab kalian tidak akan pernah sedih selama itu masih dipakai, pakailah cincin Yaqut karena itu meniadakan kefaqiran. (Al Majalis Al Wa’zhiyah, 2/112. Cet. 1, 1425H. Darul Kutub Al ‘Ilmiyah)

Bagaimanakah hadits yang menyebutkan bahwa ‘aqiq bisa menghilangkan kesedihan? Berkata Imam Al Munawi Rahimahullah: “Hadits ini batil.” (At Taisir bisyarh Al Jaami’ Ash Shaghiir, 1/445. Cet. 3, 1408H. Maktabah Al Imam Asy Syafi’i, Riyadh)

Bahkan para Imam Ahli Hadits menghukumi hadits-hadits tentang ‘aqiq semuanya adalah lemah bahkan palsu, termasuk hadits yang dinyatakan shahih oleh Ibrahim Al Harbi.

Imam As Sakhawi telah mengomentari hadits: “Pakailah oleh kalia cincin ‘aqiq, karena itu diberkahi.” Beliau mengatakan: hadits banyak jalan, dan semuanya dhaif. Dan, Beliau memaparkan hadits-hadits tentang perintah memakai batu ‘aqiq dan segala keutamaannya, menurut penelitiannya, semuanya dhaif bahkan ada yang palsu. (Lihat detilnya dalam Al Maqashid Al Hasanah, Hal. 252-253)

Berkata Imam Al Munawi Rahimahullahi:

وقال ابن رجب رحمه الله: وكل أحاديث التختم بالعقيق لا يثبت منها شيء وقال العقيلي: لا يصح في التختم به شيء وجزم في الميزان بأنه موضوع وروى ابن زنجويه بسند ضعيف عن علي كرم الله وجهه مرفوعا من تختم بالياقوت الأصفر منع من الطاعون

Berkata Ibnu Rajab Rahimahullah: “Semua hadits tentang bercincin dengan ‘aqiq tidak satu pun yang kuat.” Al ‘Uqaili berkata: “Tidak ada sedikit pun yang shahih tentang bercincin dengannya.” Dan dalam kitab Al Mizan telah dipastikan bahwa itu adalah palsu. Ibnu Zanjawaih meriwayatkan dengan sanad yang dhaif dari Ali Karamallah Wajhah, secara marfu’, “Barang siapa yang memakai cincin Yaqut Kuning maka dia akan tercegah dari penyakit Tha’un.” (Faidhul Qadir, 3/235. Cet. 1, 1356H. Maktabah At Tijariyah Al Kubra, Mesir)

Imam Abu Ishaq Al Halabi Asy Syafi’i Rahimahullah mengatakan dalam kitab khusus tentang cincin ‘aqiq:

وقد ورد التختم بالعقيق ونحوه من الأحجار في عدة آثار أشار إلى كثير منها ابن الجوزي في كتابه ((الموضوعات)) وقال: إنها كلها ليست بصحيحة، وبين حال رواتها مبرهناً على ذلك. وذكر عن أبي جعفر العقيلي الحافظ أنه لا يثبت عن النبي صلى الله عليه وسلم في هذا شيءٌ.

Telah datang riwayat tentang bercincin dari ‘aqiq dan semisalnya, pada sejumlah atsar yang banyak, di antaranya yang dikatakan Ibnul Jauzi dalam kitabnya (Al Maudhu’at), katanya: “Semuanya tidak ada yang shahih” dan dia menjelaskan keadaan pera perawinya dan beralasan dengan itu untuk menyatakan pendapat tersebut. Juga disebutkan dari Abu Ja’far Al ‘Uqaili bahwasanya tidak ada satu pun hadits yang valid dari Nabi ﷺ dalam pembahasan ‘aqiq ini. (At Ta’liq Ar Rasyiq fit Takhtimil ‘Aqiq, Hal. 10)

Kesimpulan:

Menurut para imam hadits, hHadits-hadits tentang ‘aqiq semuanya dhaif, bahkan ada yang palsu.
Hadits yang paling shahih dalam “batu cincin” adalah batu cincin dari Etiopia (Habasyah) diriwayatkan Imam Muslim, At Tirmidzi, dan lainnya. Itu pun para ulama berbeda tafsir tentang batu Etiopia itu; ada yang mengatakan ‘aqiq, ada yang mengatakan jaza’.
Memakai batu ‘aqiq boleh, sebagaimana Nabi ﷺ memakai batu cincin dari Etiopia, dan ini pula yang difatwakan para ulama.

>Hendaknya memakai cincin dijari yang disunahkan yaitu kelingking atau manis, bukan dijari yang dimakruhkan yaitu telunjuk, tengah, dan jempol.

>Hendaknya para pemakai ‘aqiq tidak meyakini keistimewaan apa pun yang bisa mendatangkan manfaat dan mudharat bagi kehidupannya, sebab hal itu akan membawa pelakunya pada pintu kemusyrikan.

>Jadikanlah perhiasan biasa saja, sebagaimana perhiasan halal lainnya.

Wallahu a’lam


Fatimah, Putri Kesayangan Nabi


Islam Universal - ‘Fatimah adalah bagian dariku, siapa yang menyakitinya berarti menyakitiku, siapa yang membuatnya gembira maka ia telah membahagiakanku.” (Al Hadis) Di kalangan suku Quraisy, Fatimah dikenal fasih dan pintar. Ia meriwayatkan hadis dari ayahnya kepada kedua putranya Hasan dan Husein, suaminya Ali bin Abi Thalib, Aisyah, Ummu Salamah, Salma Ummu Rafi’, dan Anas bin Malik.

Kata ‘Fatimah’ berasal dari suku kata ‘Fathama’ yang berarti menyapih atau menghentikan atau menjauhkan. Sebuah riwayat marfu’ menyebutkan, dinamakan ‘Fatimah’ karena Allah Ta’ala menjamin menjauhkan putri bungsu Nabi SAW berikut seluruh keturunannya dari neraka. Riwayat ini diketengahkan oleh al Hafidz ad-Dimasyqi. Sementara riwayat versi an-Nasa-i menyebutkan bahwa Allah Ta’ala akan membebaskan Fatimah beserta orang-orang yang mencintainya dari neraka.

Fatimah juga disebut al-Battul yang berarti memisahkan, karena kenyataannya ia memang terpisah atau berbeda dari wanita-wanita lain sesamanya, baik dari segi keutamaan, agama dan kecantikannya. Ada yang mengatakan, karena ia memisahkan diri dari keduniaan untuk mendekat kepada Allah Ta’ala.

Fatimah Az-Zahra sangat terkenal di dunia Islam, karena hidup paling dekat dan paling lama bersama Nabi Muhammad SAW. Dari dialah keturunan Nabi Muhammad berkembang yang tersebar di hampir semua negeri Islam. Di kalangan penganut syiah, dia dan Ali bin Abi Thalib dianggap sebagai ahlulbait (pewaris kepemimpinan) Nabi Muhammad SAW.

Fatimah dilahirkan di Makkah pada 20 Jumadil Akhir, 18 tahun sebelum Nabi Muhammad hijrah atau di tahun kelima dari kerasulannya. Dia adalah putri bungsu Nabi Muhammad SAW setelah Zainab, Ruqayah dan Ummu Kaltsum. Saudara laki-lakinya yang tertua Qasim dan Abdullah, meninggal dunia pada usia muda.

Setahun setelah hijrah, Fatimah dinikahkan dengan Ali bin bi Thalib. Banyak yang ingin menikahinya kala itu. Maklum saja, selain rupawan, ia adalah perempuan terhormat, anak Rasulullah SAW. Dia pernah hendak dilamar oleh Abu Bakar dan Umar, keduanya sahabat Nabi Muhammad SAW, namun ditolak secara halus oleh Rasulullah SAW.

Sementara itu, Ali tidak berani melamar Fatimah karena kemiskinannya. Namun Nabi Muhammad SAW mendorongnya dengan memberi bantuan sekadarnya untuk persiapan rumah tangga mereka. Maskawinnya sebesar 500 dirham (10 gram emas), sebagian diperolehnya dengan menjual baju besinya. Nabi Muhammad SAW memilih Ali sebagai suami Fatimah karena ia adalah anggota keluarga yang sangat arif dan terpelajar, di samping merupakan orang pertama yang memeluk Islam.

Dari perkawinan Fatimah dan Ali, lahirlah Hasan dan Husein. Keduanya terkenal sebagai tokoh yang meninggal terbunuh di Karbala. Tak lama kemudian lahir berturut-turut: Muhsin serta tiga orang putri, Zaenab, Ummu Kaltsum, dan Ruqoyyah.

Kehidupan rumah tangga Fatimah sangatlah sederhana, bahkan sering juga kekurangan. Beberapa kali ia harus menggadaikan barang-barang keperluan rumah tangga mereka untuk membeli makanan, sampai-sampai kerudung Fatimah pernah digadaikan kepada seorang Yahudi Madinah untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga mereka. Namun demikian, mereka tetap bahagia, lestari sebagai suami istri sampai akhir hayat.

Fatimah adalah putri kesayangan Rasulullah SAW. Suatu waktu Nabi Muhammad SAW pernah mengatakan kepada Ali, ”Fatimah adalah bagian dariku, siapa yang menyakitinya berarti menyakitiku, siapa yang membuatnya gembira, maka ia telah membahagiakanku.” Ini dikatakan oleh Rasulullah SAW sehubungan dengan keinginan seorang tokoh Quraisy untuk menikahkan anak perempuannya kepada Ali. Ali tidak menolak tetapi segera dicegah oleh Rasulullah SAW.

Sikap Nabi Muhammad SAW semakin keras ketika Abu Jahal manawarkan anak perempuannya kepada Ali. Nabi Muhammad SAW mengatakan, ”Ceraikan dulu Fatimah jika Ali berniat untuk menikahkannya.” Ini merupakan bukti kuat akan kecintaan Rasulullah SAW kepada putri bungsunya ini. Memang Nabi Muhammad SAW sangat sayang kepada Fatimah. Sewaktu Nabi Muhammad SAW sakit keras menjelang wafatnya, Fatimah tiada hentinya menagis.

Nabi Muhammad SAW memanggilnya dan berbisik kepadanya, tangisannya semakin bertambah, lalu Rasulullah SAW berbisik lagi dan dia pun tersenyum. Kemudian hal tersebut ditanyakan orang kepada Fatimah, dan dia menjawab bahwa dia menagis karena ayahnya memberitahukan kepadanya bahwa tak lama lagi sang ayah akan meninggal, tapi dia tersenyum karena seperti kata ayahnya, dialah yang pertama akan menjumpainya di akhirat nanti.

Fatimah meninggal tak sampai selang setahun dari ayahnya. Diriwayatkan dari Aisyah RA, ”Fatimah wafat setelah enam bulan ayahnya, Rasulullah SAW, tepatnya pada hari Selasa bulan Ramadlan tahun 11 Hijriyah. Fatimah RA wafat dalam usia 28 tahun. Merasa ajal seudah dekat, dia membersihkan dirinya, memakai pakaian yang terbaik, memakai wewangian dibantu oleh iparnya, Asma bin Abi Thalib. Dia meninggal dengan satu pesan; hanya Ali, suaminya, yang boleh menyentuh tubuhnya.” Fatimah adalah seorang wanita yang agung, seorang ahli hukum Islam. Dia adalah tokoh wanita dalam bidang kemasyarakatan, orangnya sangat sabar dan bersahaja, dan akhlaknya sangat mulia.

cerita kedua tentang fatimah

fatimah putri Rasulullah
Fatimah Azzahra binti Muhammad s.a.w Putri siapa, istri siapa dan ibunda siapakah Fatimah Azzahra? Fatimah adalah putri dari penghulu para nabi, dan seseorang yang terbaik di kalangan manusia, Muhammad bin Abdullah s.a.w. Fatimah mendapatkan sebuah kehormatan dengan menjadi putri dari Muhammad, Rasul Allah dan Khadijah, wanita pertama yang masuk Islam. Dia adalah istri dari Ali bin Abi Thalib yang telah Allah muliakan semenjak masih kecil. Ali semasa hidupnya tidak pernah menjadi penyembah berhala. Ali berjuang bersama Rasul s.a.w dari mulai baligh dan diangkat juga menjadi khalifah yang keempat. Fatimah juga adalah ibunda dari Hasan dan Husaiyn, para pemuda syurga. Fatimah masih berusia lima tahun saat ayahnya diberi kehormatan oleh Allah untuk menjadi seorang nabi. Dia tumbuh dan menjadi saksi betapa ayahnya dihina dan diperlakukan buruk oleh orang-orang di sekitarnya. Dia teramat mengasihani ayahnya dan mendukung perjuangan ayahnya. Tapi dukungan semacam apa yang bisa diberikan oleh seorang gadis yang umurnya saja masih kurang dari sepuluh tahun? Kekejian yang pernah dirasakan oleh Fatimah adalah saat ia melihat ayahnya beribadah di sekitar Ka’bah. Saat Rasul sedang rukuk, datanglah orang Mekah yang bengis bernama ‘Uqbah bin Abi Ma’it melempari kepala Rasul dengan kotoran unta. Lalu semua orang yang berada di sana tertawa. Rasulullah s.a.w tetap dalam posisi rukuknya hingga Fatimah membersihkan kotoran yang baunya menyengat itu dari punggungnya. Beliau pun menyelesaikan shalatnya. Lalu beliau bangkit dan menghadap kepada orang-orang Quraysh itu dengan marah. Lalu mengatakan, “Ya Allah, balaslah orang-orang Quraysh itu. Ya Allah balaslah Abu Jahal, ‘Utbah bin Rabi’ah, Syaibah bin Rabi’ah, ‘Uqbah bin Abi Ma’it, dan Ubay bin Khalaf.” Orang-orang Quraysh itu sangat ketakutan dengan doa Nabi karena mereka sebetulnya yakin bahwa kata-katanya bukanlah isapan jempol saja. Beberapa tahun kemudian, saat terjadinya perang Badar, Fatimah melihat orang-orang yang disebut namanya dalam do’a Rasul itu terbunuh di sekitar sumur Badr. Allah membunuh mereka karena perilaku mereka yang jahat dan mendustakan Rasul. Fatimah hidup dalam arena da’wah semenjak masih kecil dan ambil bagian dalam perjuangan sesuai dengan usia dan jendernya. Karena merupakan anak paling kecil, Fatimah tinggal lebih lama dengan orang tuanya, saat ketiga kakak perempuannya sudah menikah. Nabi s.a.w selalu menyebutnya sebagai kesayangannya. Dan ketika wahyu yang berikutnya turun, yang berbunyi, “Dan berilah peringatan kepada kerabat-kerabatmu yang terdekat.” (Q.S Asy-Syu’araa:214), maka beliau mengumpulkan orang Quraysh kemudian mengatakan, “Wahai orang-orang Quraysh, selamatkanlah dirimu dari api neraka, karena aku tidak dapat menyelamatkanmu dari hukuman Allah. Wahai Bani Abdul Manaf, aku tidak dapat memintakan pertolongan untuk kalian dari hukuman Allah. Wahai Abbas bin Abdul Muthallib, aku tidak dapat menolongmu dari hukuman Allah. Wahai Shafiyyah (bibi Rasul), aku tidak dapat menolongmu dari hukuman Allah. Wahai Fatimah, mintalah berapapun uang yang engkau mau, aku akan memberikannya, namun aku tidak dapat menolongmu dari hukuman Allah.” Kata-kata beliau begitu berarti baginya. Kata-kata beliau memberikan perubahan yang dahsyat pada Fatimah! Di kesempatan lain, ketika seorang wanita dari Bani Makhzum tertangkap karena mencuri, orang-orang Quraysh mengirim Usamah bin Zayd kepada Rasulullah untuk menegosiasikan tentang wanita tersebut kepada Rasul. Rasul s.a.w sangat marah dan kemudian memberikan orasi di depan banyak orang,” Demi Allah, jikalau Fatimah binti Muhammad mencuri pun, akan aku potong tangannya.” Maksud Rasul adalah, meskipun pelaku pencurian itu adalah orang yang sangat disayanginya, namun beliau akan tetap menghukumnya. Hal ini membuktikan keadilan dalam Islam yaitu bahwa orang yang berasalah harus dihukum baik itu dari kalangan elit maupun rakyat biasa. Fatimah hidup dalam sebuah rumah yang didirikan diatas kenabian, dia dibesarkan dalam pendidikan Qur’ani. Oleh karena itu, semua ajaran Islam tertuang dalam dirinya. Dia sangat diterima oleh orang-orang di sekitarnya, dan dia pun mencoba untuk menyebarkan da’wah di sekitarnya dalam usia yang begitun belia. Beliau s.a.w mengatakan, “Fatimah adalah bagian dari diriku, apa yang mengganggunya, menggangguku, dan apa yang menyakitinya, menyakitiku juga.” Beliau juga mengatakan dengan penuh kesungguhan, “Keempat wanita ini adalah wanita terbaik sepanjang masa: Maryam, Asiyah, Khadijah, dan Fatimah.” Pernyataan ini sangat menyanjungnya karena dia termasuk dari keempat wanita yang terbaik dan merupakan putri dari salah satu dari empat wanita terbaik, yaitu Khadijah. Ini benar-benar sebuah kehormatan. Semenjak saat itu, orang Quraysh menindas Kaum Muslimin dengan perlakuan yang lebih kejam lagi. Dan upaya yang mereka lakukan untuk menghancurkan penyebaran agama baru ini semakin parah. Semakin mereka mengalami kegagalan, maka semakin liar saja kekejaman mereka. Kemudian Allah menghendaki agar beliau berhijrah dari tempat yang sangat dicintainya, yaitu Mekah menuju Madinah. Dua kakak beradik yaitu Fatimah dan Ummu Kultsum ditinggalkan di Mekah menunggu Nabi s.a.w untuk memberikan izin kepada mereka untuk ikut serta dalam hijrah. Setelah Rasul mengizinkan mereka, lantas mereka pergi dengan hati yang sedih dan berlinangan air mata. Kedua gadis ini sangat terkejut dengan kebengisan orang Quraysh karena mereka menganggap bahwa anak laki-laki dan wanita mereka sudah dimurtadkan dari agama nenek moyangnya. Kebengisan itu salah satunya silakukan oleh Huwayrith bin Naqidh, yang mematahkan kaki unta yang sedang mereka tunggangi sehingga keduanya jatuh dan harus melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki tanpa kendaraan. Akhirnya Fatimah tiba di Madinah dengan keadaan letih dan sangat kelelahan. Fatimah menceritakan kejadian yang menimpanya dan permasalahan yang ia alami di perjalanan. Ketika Rasulullah s.a.w mendengar kejadian ini, maka beliau memerintahkan agar orang Quraysh itu dihukum. Kejadian pada Fatimah dan Ummu Kultsum yang begitu menyedihkan bukanlah satu-satunya contoh kekejaman Quraysh terhadap muslimah. Sebelumnya, Abu Jahal pernah membunuh syahidah pertama, Sumayah binti Khabbath tanpa rasa malu. Orang Quraysh jug pernah menyerang Ummu Salamah dan memisahkannya dari suaminya, dan yang lebih kejam lagi mereka menyiksa anak Ummu Salamah tepat di depan kedua matanya. Zaynab juga pernah diserang oleh orang Quraysh saat dia sedang dalam perjalanan ke Madinah. Serangan ini membuat Zaynab mengalami keguguran, dan kejadian ini membuatnya sakit dalam jangka waktu yang lama dan akhirnya meninggal. Mereka yang berada di pihak Quraysh tetap menghormati bangsa itu dengan menyangkal pernah terjadinya kejahatan-kejahatan tersebut. Tapi kejadian-kejadian tersebut menunjukkan bahwa orang-orang Quraysh tersebut jauh dari kehormatan, terutama karena mereka tidak pernah menepati janji-janji pada orang yang beriman, baik pada wanita maupun pria. Ini adalah agenda jahiliyah yang dilakukan oleh orang Quarysh, Yahudi, Kristen, dan bahkan orang-orang yang mengikuti budaya atau kebanyakkan orang. Karakteristik jahiliyah selalu sama di setiap zaman bahkan sangat mudah dikenali meskipun direkayasa atau ditutup-tutupi. Di Madinah, Fatimah tinggal bersama dengan ayahnya dan Fatimahlah yang diberi tanggungjawab untuk mengurus rumah tangga Rasul. Fatimah melakukan tugasnya dengan sangat bahagia. Ketika Fatimah hampir berusia delapan belas tahun, A’isyah bergabung dengan keluarga Rasulullah s.a.w sebagai istri beliau. Tentunya Fatimah tahu bahwa tanggungjawab mengurus rumah tangga sudah tidak lagi menjadi tanggungjawabnya dan digantikan oleh wanita baru yang berasal dari keluarga As-Siddiq. Hal ini tentunya membuat Fatimah kurang begitu bahagia, karena Fatimah sangat bangga dan senang menjadi pengurus rumah tangga Rasul. Pada saat yang bersamaan, banyak sahabat Rasul yang mendekati Rasul s.a.w untuk melamar Fatimah. Bahkan Abu Bakar dan Umar pun melamarnya, tetapi Nabi s.a.w memohon maaf terhadap mereka dengan cara yang sangat baik. Dari kejadian itu, banyak sekali orang yang membicarakan Fatimah dan perihal baiknya kualitas para sahabat Rasul yang telah datang melamarnya. Lalu banyak orang yang mengajukan kepada Ali untuk juga mencoba melamar Fatimah, lalu Ali bertanya pada mereka, “Aku melamar Fatimah setelah Umar dan Abu Bakar mencobanya?” ketika mereka mencoba mengingatkan Ali bahwa antara Ali dan Rasu terdapat hubungan kekerabatan, maka akhirnya Ali mencoba mengumpulkan seluruh keberaniannya untuk melamar Fatimah. Ali duduk di samping Rasul dengan penuh rasa malu. Saat itu suasana begitu kaku. Lalu Rasul memecahkan kesunyian dengan bertanya, “Apakah gerangan yang Ali inginkan dariku?” Lalu dengan malu-malu Ali menyebut nama Fatimah. Dan diluar dugaan Ali, Rasul menjawab dengan singkat, “Selamat Datang.” Ucapan selamat datang yang dikatakn Rasul membuat hati Ali menjadi tenang. Ali, dan juga teman-temannya faham bahwa yang dimaksud oleh Rasul adalah penerimaan atas diri Ali sebagai suami dari Fatimah dan ucapan itu pula berarti sebuah sambutan dari Rasul untuk bergabungnya Ali ke dalam keluarganya, meskipun Ali memang sebelumnya pun memiliki hubungan kekerabatan dengan Rasul. Nabi s.a.w bertanya kepada Ali, “Apa yang akan engkau berikan sebagai mahar?” Ali menjawab, “Saya tidak memiliki apapun yang bisa saya jadikan sebagai mahar.” Rasul s.a.w bertanya, “Apakah engkau masih menyimpan baju besi dari Al-Hatmiyah yang aku berikan padamu? “Saya masih mnyimpannya” kata Ali. “Berikanlah kepadanya sebagai mahar baginya,” kata Rasul s.a.w. Kejadian ini menjadi sebuah peristiwa yang besar. Ketika Ali hendak melamar putri dari sang nabi, tidak terfikir olehnya bahwa mahar akan menjadi sebuah rintangan baginya. Ali paham bahwa pernikahan di dalam Islam berdasar kepada nilai moral yang dimiliki seseorang dan bukan hartanya, sedangkan mahar sendiri hanyalah sebagai symbol ikatan pernikahan, bukan inti dari pernikahan. Rasulullah s.a.w pun bersabda, “Jika seseorang yang memiliki pemahaman agama yang baik dan juga akhlaq yang mulia datang menemuimu untuk melamar putrimu, maka terimalah ia.” Apakah Rasul s.a.w menolak Ali r.a ketika ia mengatakan, “Saya tidak memiliki apapun untuk diberikan sebagai mahar” ? Apakah Rasul marah karena Ali berani melamar padahal tidak memiliki apapun? Bahkan Rasul mengingatkan dengan penuh kasih sayang kepada Ali agar baju besi yang dahulu beliau berikan pada Ali bisa dijadikan mahar untuk Fatimah. Pernikahan menjadi begitu sederhana dalam masa itu. Tetap terdapat pengikat pernikahan, namun tidak memberatkan calon suami. Dan terbuktilah bahwa para wanita di sekeliling Rasul pada saat itu benar-benar wanita mulia yang memilih suami berdasarkan pemahaman diniyyahnya. Kesederhanaan seperti ini berlangsung terus hingga munculnya era di mana para wanita lebih mementingkan jumlah mahar dan memberatkan sang calon suami. Oleh karenanya uang selalu menjadi hambatan bagi para pria untuk menikahi wanita dan demi menjaga kesucian. Meskipun baju besi itu kemudian menjadi milik Fatimah, namun Fatimah tentu saja mengharapkan Ali lah yang akan menggunakannya saat ia harus bertempur di medan juang melawan para musuh Allah. Lalu apa keuntungannya bagi Fatimah menerima baju besi itu? Saat hari pernikahan tiba, Ali menjual unta miliknya pribadi dan juga beberapa barang pribadinya hingga mencapai empat ratus delapan dirham. Ketika Rasul s.a.w mendengar hal ini, beliau lalu berkata, “Belanjakan duapertiganya untuk membeli parfum dan sisanya untuk kebutuhan rumah tangga.” Rasul s.a.w memang terkenal menyukai minyak wangi dan mengharapkan agar para pengikutnya pun berlaku demikian. Inilah mengapa Rasul meminta Ali untuk banyak menggunakan parfum di hari pernikahannya. Rasul pun mengatakan kepada Ali, “Wahai Ali, resepsi pernikahan membutuhkan jamuan.” Lalu orang-orang di sekeliling Ali menawarkan bantuan dengan sukarela. Sa’id seorang Anshar memberikan kambingnya dan orang yang lainnya menyumbang gandum. Hari itu adalah hari yang indah, semua orang berbahagia. Mereka berkumpul menikmati jamuan di tempat yang sangat harum semerbak. Rasul s.a.w teramat mencintai Fatimah sehingga beliau menata ruangan untuk Fatimah dan Ali dengan sangat baik. Ketika malam hari tiba, Rasul berpesan pada Ali agar jangan dulu menemui Fatimah sebelu menemui beliau. Ali melaksanakan permintaan Rasul. Lalu Rasul memercikkan air kepada Ali dan mengatakan, “ Semoga pasangan ini diberikan kebahagiaan dan Allah memberkahi mereka serta keturunannya.” Lalu Rasul mendatangi Fatimah yang sedang merasa malu untuk bertemu dengan Ali. Rasul berkata padanya, “Wahai Fatimah, aku akan segera berpisah denganmu, namun aku bahagia karena kau menikahi salah satu kerabatku yang terbaik.” Itulah Rasulullah, beliau meyakinkan Fatimah bahwa beliau sudah melaksanakan tugasnya sebagai seorang ayah dengan baik, yaitu mencarikan pasangan untuk putrinya berupa seorang pria yang shaleh. Pernikahan Fatimah dan Ali adalah peristiwa bersejarah. Belum ada pernikahan yang begitu indah. Dan pernikahan ini pun banyak mempengaruhi kejadian-kejadian yang terjadi di hari-hari berikutnya. Oleh karenanya era setelah Fatimah menikah ini bahkan diberi sebutan: Dinasti Fatimah. Di dalam rumah yang didiami oleh pasangan penuh berkah ini, tidak ada harta benda yang banyak. Yang mereka miliki hanya tempat tidur terbuat dari kulit, dua buah gelas untuk minum dan dua tepat makan. Mereka pun terbiasa untuk mengerjakan semua pekerjaan rumah mereka berdua saja. Hingga ketika terdengar kabar bahwa Rasul datang ke Madinah dengan membawa twanan perang dan saat itu Ali merasakan sakit di dadanya karena kelelahan, barulah Ali meminta Fatimah agar ayahnya berkenan memberikan satu orang tawanan perang itu untuk membantunya bekerja. Fatimah pun berkata, “Jika saja memang suamiku tidak sakit dan tanganku tidak luka akibat peralatan ini, aku tidak akan meminta satu orang pun untuk membantu kami.” Ketika tiba di rumah Rasul, Fatimah hanya terdiam duduk di samping Rasul. Lalu dengan lembut Rasul menyapanya, “Ada apa gerangan kau datang kemari, putriku?”Sebetulnya Fatimah sangat malu, namun akhirnya ia berujar, “Saya datang untuk meminta sesuatu padamu, tapi tidak jadi saja, saya terlalu malu.” Fatimah pun segera pulang menemui suaminya. Suaminya bertanya apakah harapan mereka dipenuhi atau tidak, lalu Fatimah berkata, “Aku terlalu malu untuk memintanya.” Ali menggenggam tangan Fatimah dengan lembut lalu menuntunnya kembali ke rumah ayahnya. Ali berkata pada Rasul, “Jika saja dadaku saat ini tidak sakit, maka aku tidak akan berani meminta salah satu tawanan perang yang engkau bawa untuk membantu kami.” Lalu Rasul berkata, “Demi Allah, tidak akan kuberikan mereka padamu padahal aku tahu bahwa orang-orang As-Suffah lebih membutuhkan mereka.” Ini artinya Rasul tidak memberikan apa yang mereka pinta. Tetapi mereka sama sekali tidak sakit hati karena mereka paham alasan Rasul adalah demi mengutaakan orang yang lebih membutuhkan. Mereka pun pulang dengan tangan kosong. Namun ternyata asul mengikuti mereka dari belakang hingga mereka memasuki rumah. Lalu Rasul berkata, “Aku memang tidak menolong kalian dengan memberikan apa yang kalian perlukan, tapi ada hal yang akan lebih menggembirakan kalian dibandingkan permintaan kalian itu. Ini adalah kalimat yang Jibril ajarkan kepadaku. Apakah kalian ingin aku mengajarkan pada kalian?” “Tentu” sahut mereka. “ Biasakanlah mengucapkan SubhanAllah sepuluh kali, Alhamdulillah sepuluh kali, dan Allahu akbar sepuluh kali setiap selesai shalat. Dan ketika hendak tidur bacalah SubhanAllah tiga puluh tiga kali, Alhamdulillah tiga puluh tiga kali, dan Allahu akbar tiga puluh empat kali.” Rasul menghibur hati mereka yang sedih dan mengobati luka fisik mereka karena lelah dengan memberikan sebuah ikatan batin yang kuat yang akan menghubungkan mereka dengan Allah. Mereka nampak sangat bahagia dengan pemberian Rasul itu. Rasul pun merasa bisa meninggalkan mereka karena keadaan sdah menjadi bahagia. Rasul tenang dan pulang ke rumah beliau. Mereka selalu melakuan apa yang Rasul perintahkan dan hal itu menjadi penenang saat mereka mengalami kesedihan. Bahkan ketika mereka hendak tidur, selimut yang mereka miliki tidak mampu menutupi sekujur tubuh mereka dan kedinginan pun terasa. Saat seperti itu mereka mempergunakan apa yang Rasul berikan untuk menghangatkan diri mereka. Rumah Fatimah selalu dipenuhi dengan kebahagiaan, terutama setelah lahir Hasan Husain, Ummu Kultsum, dan Zaynab. Anak-anak itu membuat hati Ftimah, Ali dan Rasul diliputi kebahagiaan yang luar biasa. Hari demi hari, kejayaan Islam semakin meluas, hampir semua jazirah Arab dikuasai oleh Islam. Dan ketika beita gembira itu datang, Fatimah selalu mengunjungi rumah ayahnya dan memberikan selamat kepada beliau. Rasul akan menyambut Fatimah dan anak-anaknya dengan sambutan yang hangat seperti yang diceritakan oleh A’isyah: “ Suatu hari, kami semua—para istri Rasul berkumpul di sekeliling Rasul, tak satupun dari istri Rasul yang tidak ada di sana. Lalu Fatimah datang dengan anak-anaknya. Rasul berkata, “Selamat datang, wahai putriku.” Lalu Rasul duduk di samping kanan Fatimah dengan wajah yang sangat ceria. Setelah itu Rasul berbisik padanya hingga Fatimah menangis tersedu, lalu Rasul memeluknya, dan berbisik lagi hingga Fatimah tersenyum. Saya pernah bertanya kepada Fatimah tentang bisikan Rasul itu, namun ia menjawab, “Aku tidak akan membuka sesuatu yang dirahasiakan oleh Rasul kepadaku.” Hingga saat ketika Rasul wafat, akhirnya saya bertanya hal yang sama pada Fatimah. Lalu akhirnya ia mengatakan, “Baiklah, akan aku ceritakan sekarang. Saat engkau melihat aku menangis, Rasul mengatakan,” Jibril mendatanginya satu atau dua kali dalam satu tahun untuk mebacakan wahyu kepada beliau, dan pada tahun tersebut, Jibril sudah mendatanginya sebanyak dua kali sehingga Rasul merasa ajalnya sudah dekat, dan beliau mengatakan padaku, “Takutlah kepada Allah dan bersabarlah.” Rasul mengharapkanku menjadi penerus perjuangannya. Lalu aku menangis. Kemudian Rasul berkata,”Fatimah, tidakkah engkau berbahagia karena engkau akan menjadi pemimpin para wanita shalihah untuk umat ini?” Pada saat itulah engkau melihatku tersenyum.” (Shahih Muslim, 6004). Fatimah wafat setelah enam bulan wafatnya Rasul. Fatimah wafat pada bukan ramadhan tanggal 3 pada tahun 11 Hijriyah. Ia wafat pada usia dua puluh sembilan tahun. Tidak ada teman yang sangat dekat dengan rasul selain Fatimah, beliau sangat saying padanya. Oleh karenanya para sejarawan dan penyair menyebutnya Fatimah A-zahra. Ya, Fatimah yang begitu mulia. Tangannya bekerja sementara mulutnya membaca Al-Qur’an, dikaruniai suami yang begitu lembut hatinya yang pernah menyantuni fakir miskin sehingga tidak bersisa makanan untuk mereka sendiri, betapa mulianya. Dikaruniai para putra yang menjadi pemimpin jihad. Semoga Allah selalu meridahainya.

Pernikahan Ini, Pernikahan Keren


Islam Universal - Membuat mataku berkaca-kaca, sejak pertama Aa' gym mengumumkan pernikahan Anaknya di suatu majlis, subuh hari, melalui sebuah radio streaming yg setiap hari kudengarkan..

Pesannya dalem banget..

Sang anak 'percaya' penuh pada pilihan ayahnya..

Dan sang ayah, menjadikan Agama sebagai tolak ukur memilihkan pendamping buat anaknya.. Hafidz 30 Juz!..

Bukan tentang anak siapa?
Apa kerjanya?
Seberapa baik parasnya?

Tanpa pacaran..
Tanpa mahar bebelit-belit..

Tak kalah indah persiapan 'pesta pernikahannya'..

24 jam sebelum hari H, sang mempelai pria mengulang hapalan 30 Juz Qur'annya, dan setelah 3 Qul terakhir.. Dilanjutkan dengan Ijab Qabul..

Tidakkah itu indah..
Tidakkah itu menyentuh..
Tidakkah itu memotivasi..

Agar para orangtua meluruskan pedoman dalam memilih menantu, pada kebaikan agamanya (saja)..

Pun begitu para jomblo, memilih pasangan.. Pilihlah yang baik agamanya..

#

Tapi media bisu..

Infotainment gagu..

Keyword "pernikahan anak aa' gym" tak muncul apa-apa di google..

Berita basi seputar Poligami, masih top trending..

#

Berita pernikahan Artis dengan iringan mobil mewah..

Atau resepsi pernikahan pasangan mUslim dipantai berpasir putih diwaktu sholat maghrib (yg lebih mirip pemberkatan pernikahan agama lain)..

Lebih menarik di beritakan..

#

Ahhh media..

Kamu sukanya berita sampah!

sumber: https://www.facebook.com

Sunday, March 8, 2015

Maiyatullah dan Optimisme Kader Dakwah


Islam Universal - Taujihat ini ditujukan kepada seluruh prajurit dakwah dimanapun berada, yang pantang mengenal lelah walaupun harus mendaki gunung dan mengarungi lautan agar keharuman dakwah Islam dinikmati seantero dunia

Ikhwah dan akhwat fillah rahimakumullah, Masih amat membekas di benak kita kisah tentang keteladanan seorang penggembala kambing di zaman Khalifah Umar ra. Inilah sosok pemuda yang akan terus menjadi ‘icon’ dakwah sepanjang masa. Betapa tidak, di tengah himpitan dan kerasnya pergulatan hidup ini tidak sekeping pun dari keimanannya, keyakinannya digadai, ditukar atau bahkan dijual demi mendapatkan kenikmatan hidup yang sesaat ini. Yang menarik dari kisah ini adalah kata kunci yang menjadi eye catching dari keseluruhan kisah ini yaitu “fa aina Allah?”. Kalimat sederhana itu mengalir dari lidah tegar penuh optimis seorang mukmin sejati. Kalimat “fa aina Allah”’ itu tidak dialamatkan untuk mencuri perhatian Khalifah Umar ra. atau sengaja ditujukan untuk mencari muka carmuk-- seperti yang sering dipertontonkan kebanyakan masyarakat di negeri ini saat kunjungan para pejabat ke mereka. Dia tidak lahir begitu saja, akan tetapi kalimat spektakuler ini dilafalkan dari sanubari hati yang paling dalam karena mahabbah kepada Allah swt.

Ikhwah dan akhwat fillah rahimakumullah, Demikianlah sikap kita dalam menjalani kehidupan dakwah ini. Sepanjang kultur “fa aina Allah” telah meresap dalam-dalam pada diri kita, inilah modal awal kita membangun optimisme dakwah. Bayangkan, seorang penggembala kambing yang hidup di tengah gurun, jauh dari pantauan siapa pun, tidak tersentuh teknologi tinggi --350 tahun lalu mampu merekonstruksi ma’iyatullah begitu indah. Sudah barang tentu tidak sulit bagi kita merekonstruksi dan menghayati nilai-nilai ma’iyatullah di era teknologi informasi sekarang ini. Allah swt. sudah pasti dan selalu menyertai hamba-hamba-Nya yang beramal, bergerak, berjuang, dan berjihad demi kemuliaan Islam dan kaum muslimin. Keyakinan ini sudah selayaknya menghujam pada diri kita, “Intanshurullah yanshurkum wa yutsabbit aqdamakum.” (Muhammad: 10); “Alladziina jaahadu fiina lanahdiyannahum subuulana wa innalaaha la ma’al muhsinin.”(Al-Ankabut: 29).



Ikhwah dan akhwat fillah rahimakumullah, Ma’iyatullah harus diartikan bahwa perjuangan menegakkan dien yang hak melalui jalan dakwah dengan ahdaf dan qararat di dalamnya pasti didukung, ditolong, dan dibela Allah swt. beserta bala tentaranya. Inilah fondasi dalam merangkai optimisme untuk memetik kemenangan demi kemenangan di jalan dakwah ilallah. Tidak boleh sedikit pun terbesit keputusasaan, pesimistis dan kehilangan harapan di dalam diri kita. Bahkan, sifat seperti ini dilarang Allah, “...walaa tahinuu fibthigho’il qoum…(An-Nisaa’: 104). Ma’iyatullah selalu berbuah ta’yidullah. Artinya, dukungan dan pertolongan berupa apa saja pasti Allah berikan kepada pembela, penolong, dan penegak dienullah ini.

Cara Belajar Unik Ulama Klasik


Islam Universal - Suatu kali dalam kesempatan kuliah tafsir tahlili dengan Prof. DR. Mani' Abdul Halim Mahmud, ketika saya masih kuliah tamhidi 1 di S 2 Al Azhar, salah seorang teman Mesir mengangkat tangan ingin bertanya. Setelah dipersilahkan untuk bicara, ia bertutur:

Wahai duktur, aku ingin curhat. Demi Allah, semalam aku membaca tafsir Al Kasysyaf (Az Zamakhsyary), satu halaman sampai 2 jam. Tapi aku tidak bisa memahaminya. Demi Allah, aku bicara tanpa mubalaghah (hiperbola), betul-betul 2 jam aku baca satu halaman berulang-ulang, tapi tidak ada yang bisa aku pahami dari bacaan itu. Bagaimana ini ya duktur?

Dia menyampaikan pertanyaannya itu juga dengan berulang-ulang sebagaimana gaya orang Mesir, dengan nada yang kedengarannya seperti orang apatis.

Di luar dugaan, DR. Mani' malah menanggapi pertanyaan itu dengan santai saja.Sambil senyum dan ketawa-tawa kecil khas beliau, beliau berkata, "Memang itu yang diinginkan dari mahasiswa pasca sarjana yang akan menjadi seorang bahits (peneliti). Dia baca satu halaman kitab selama 2 jam". Selanjutnya DR. Mani' melanjutkan cerita dengan nostalgia beliau ketika dulu juga menempuh program S 2.

Kelihatan teman Mesir itu agak kesal dengan jawaban beliau. Sambil ngomel bicara tidak karuan ia duduk kembali.

Tapi bagi saya pertanyaan teman Mesir dan jawaban DR. Mani' itu betul-betul suatu hal yang luar biasa. Apa sebab? Karena saya mengalami hal yang persis sama dengan yang ditanyakan teman Mesir itu. Sebelum datang ke kuliah, saya juga sudah membaca kitab Al Kasysyaf selama 2 jam. Tapi satu halaman pun tidak rampung saya pahami.

Rasanya saat itu saya ingin segera keluar dan lari pulang ke rumah untuk mencoba kembali membacanya. Dalam pikiran saya, bagi teman Mesir saja begitu susah untuk memahinya, apalagi bagi saya. Jadi saya tidak mampu memahaminya bukan karena kebodohan, atau kelemahan saya bukan orang Arab, tapi itu hal biasa yang harus ditempuh oleh seorang penuntut ilmu. Proses yang mesti dilalui.

Betul saja, sesampai di rumah saya coba lagi membacanya dengan tenang dan semangat menggebu. Saya sampai memukul –mukul kepala sendiri, kok tadi tidak bisa paham? Ternyata sangat jelas dan mudah untuk dipahami.

Beberapa waktu kemudian saya dengar lagi pernyatan dari Prof. DR. Abdurrahman Ibrahim Khalifah, bahwa tafsir Zamakhsyary itu termasuk tafsir termudah untuk dipahami (Absathut Tafasir). Kalimat itu membuat image sulit di kepala saya semakin sirna.

Dari kejadian itu, paling kurang saya dapat 2 pelajar penting:

1. Sesuatu itu akan menjadi sulit bila di otak kita sudah terpaku kalimat "sulit". Kita sudah memandang berat dulu sebelum menghadapinya. Tapi bila kita hadapi dengan hati tenang dan semangat, ternyata mudah. Tidak sesulit yang dibayangkan.

2. Ilmu itu didapatkan harus dengan pengulangan yang sangat banyak, sampai ia lengket di dalam ingatan dan pemahaman. Seorang pelajar tidak boleh bosan membaca berulang-ulang dan mendengar berkali-kali.

Sudah menjadi fenomena biasa bila kita membaca biografi ulama-ulama klasik, kita akan menemukan cara belajar mereka yang sangat unik dan super tekun. Di antara contohnya:

Imam Al Muzani, murid Imam Syafi'i pernah berkata: "Aku baca kitab Ar Risalah karya Syafi'i 500 kali. Setiap kali aku mengulanginya, aku mendapatkan faedah baru yang belum aku dapatkan sebelumnya".

Abu Ishaq Asy Syirazy berkata: "Aku mengulangis setiap pelajaran 1000 kali".

Imam Ilkiya al Harrasy teman Imam Al Ghazaly menceritakan pengalamannya dalam belajar: "Di sekolah Sarhank di Naisabur terdapat 70 anak tangga menuju sebuah kali. Bila aku ingin menghafal pelajaran aku turun ke kali sambil mengulang pelajaran satu kali setiap anak tangga. Aku lakukan itu ketika naik dan turun. Seperti itu selalu yang aku lakukan setiap kali menghafal sebuah pelajaran".

Ada ratusan, bahkan ribuan kisah lagi yang menceritakan bagaimana cara orang-orang alim dulu belajar. Salah satu inti terpenting mereka belajar adalah dengan banyak mengulang.

Imam Bukhari yang mempunyai kekuatan hafalan yang sangat ajaib pernah ditanya oleh sekretaris beliau Abu Hatim al Warraq tentang, adakah obat yang bisa membantu menguatkan hafalan? Beliau menjawab: "Aku tidak tahu sesuatu yang lebih bermanfaat untuk hafalan selain keinginan yang sangat kuat dan pengulangan penuh ketelitian yang terus menerus".

Jadi, kehebatan hafalan ulama-ulama dulu itu bukanlah datang dari keajaiban, yang lengket secara otomatis seperti hardis komputer . Tapi mereka mempunyai hafalan yang luar biasa setelah berusaha mengulangnya dengan jumlah yang tidak terbayangkan.

Bisa kita bandingkan, bagaimana dengan diri kita hari ini, yang sudah puas dengan membaca sebuah kitab sebanyak satu kali. Dan merasa bosan untuk mengulanginya kembali. Patutkah kita menisbahkan diri sebagai penuntut ilmu kalau kemauan kita baru segitu?

Ya Allah, tambahkanlah ilmu kami dan karuniakan kami ilmu yang lengket lagi bermanfaat. Ya Allah, ampuni dosa guru, masyayekh, asatidz dan semua orang yang pernah memberikan manfaat ilmu kepada kami.

Sepertiga Malam

Allah SWT berfirman;
والَّذِينَ يَبِيْتُونَ لِرَبِّهِمْ سُجَّدًا وقِيَمًا

"Dan org yang melalui malam hari dgn bersujud dan berdiri utk Tuhan mereka." (QS Al-Furqan:64)

Ibnu Abbas ra., berkata,"siapa mengerjakan shalat dua rakaat atau lebih sesudah Isya' maka ia tlah melakukan bayat kpd Allah, dgn sujud dan qiyam".

Sayyid Qutb rahimahullah berkata, " mereka bangun utk shalat malam (shalat witir), bertahajjud dan berdoa kpd Allah SWT."

Saudaraku, masalah hidup semakin banyak, tugas dakwah semakin menumpuk maka kita butuh kekuatan utk memikulnya, butuh kelapangn dada utk menyimpannya, butuh tangan kokoh utk memegangnya. Maka semua itu ada pd sepertiga malam, dimana pr nabi, pr mujahid, pr pejuang dakwah selalu menikmati malam2 itu utk mengadu mengeluh,meminta, berharap kekuatan, kekokohan, keteguhan, kelembutan dan kemenangan dr Rabb Allah SWT.
Hati seseorang akan tertaut dgn kebaikan dakwah manakala kekuatan dan cas keimanan mlm hari masih terasa di sianh hari..
La haula wala quwwata illa billah..

penulis: abu sayyid_timika Papua

Kisah Anjing Kecil dan 1000 Cermin      

Ada seekor anjing kecil yang selalu bermuka muram sedang berjalan-jalan sambil merengut, tiba-tiba ia tertarik untuk masuk ke sebuah rumah yang pintunya terbuka, ia tidak tahu bahwa dalam rumah itu terpasang 1000 cermin. Begitu anjing tersebut masuk ke dalam rumah, betapa kagetnya ia! Ternyata ada 1000 anjing dengan ekspresi terkejut memandang ke arahnya! Karena merasa terancam, ia pun menyalak ke arah 1000 anjing tersebut, rupanya salakan tersebut dibalas dengan salakan juga oleh 1000 anjing yang tidak lain adalah pantulan dirinya sendiri di 1000 cermin. Karena takut, anjing kecil pun keluar dari rumah itu. Hati kecilnya berkata, "Rumah ini sungguh mengerikan!"Tidak berapa lama, seekor anjing yang berhati riang sedang jalan-jalan di sekitar tempat itu juga, ia melihat rumah 1000 cermin yang pintunya terbuka, sambil tersenyum kecil ia pun mengendap masuk. Betapa senangnya ia, begitu masuk, ia melihat ada 1000 anjing sedang tersenyum kecil menatap dirinya! Ia pun mengibas-ngibaskan ekor dan melompat dengan riang. Rupanya, 1000 anjing di hadapannya ikut-ikutan mengibas ekor dan melompat. Dalam hatinya berkata, "Wah, menyenangkan sekali di sini".Sebenarnya kehidupan ini adalah rumah 1000 cermin tersebut. Hidup hanya merefleksikan apa yang ada pada diri sendiri. Ketika berpikir bahwa kehidupan itu sulit, susah, mereka bersekongkol, orang jahat banyak, mereka akan menghancurkan kita.... maka realita seperti itulah yang akan ditemukan. Berhentilah murung, cemberut, sering komplain, mengeluh dan "menyalaki" atas hal-hal di sekitar.Sebaliknya, berusahalah memperbaiki mental dan sikap, berpikir positif, bersyukur dan selalu menebar kebaikan... dan rasakanlah sensasi rumah 1000 cermin yang luar biasa dahsyatnya ketika memberi senyum padanya, 1000 senyuman akan berbalik untuk kita.

__
Powered by Blogger.

What's Trending?

Recent Posts

Contact Form

Name

Email *

Message *