Showing posts with label KELUARGA. Show all posts
Showing posts with label KELUARGA. Show all posts

Wednesday, March 11, 2015

Catatan Aisyah

SMS Dari pak KASMIR seorg ikhwa yg meninggal anak perempuannya umur 15 thn lebih tgl 23 februari 2015 sekitar 15menit sebelum magrib , di ponpes Imam Ahmad bin Hambal SEMARANG
Dlm keadaan menuntut ilmu dan puasa daud.

Bismillah, beberapa tulisan di BUKU CATATAN Anakda "Aisyah" Rahimahalloh yg mungkin bisa jadi nasehat dan pelajaran bagi kita para org tua & kpd anak2 kita, agar kita semua senantiasa ikhlash dan bersungguh sungguh dalam menuntut ilmu agar kita dpt meraih Ilmu yg Nafi', semoga Alloh menolong kita utk meraih kemenangan ketika akan meninggalkan dunia yg fana ini dlm keadaan Husnul Khotimah & meraih kebahagian yg hakiki, masuk Syurga...آمين

1. Abi... Jika angin berhembus membawa cerita, bumi yg bergetar tanda bencana, awan berkabut hitam tanda bahaya... Maka, ketika aku terdiam di dekat pintu, tanpa berfikir waktu menanti kepulanganmu adalah tanda bahwa aku sangat sayang kepadamu. Aku sayang kepadamu Abi bukan krn engkau pemilik harta yg melimpah, rumah yg sangat mahal lagi megah, kedudukan yg tinggi ... Aku menyayangi Abi krn ALLOH...Aku hanya memiliki seorang Abi...Dan aku tdk ingin kehilangan yg sangat berharga dan satu-satunya di dunia dan di akhirat... Yang aku harapkan dpt mengecup keningku dgn kasih sayangmu...

2. Ummi, sungguh bahagianya diriku mempunyai seorg ummi sepertimu. Engkau yg tdk pernah mengajariku berbohong & tdk pernah mengajariku perbuatan tercela . Engkau yg selalu berdo'a untukku, semga aku menjadi anak yg sholihah, menjadi seorg anak yg taat kpd perintah Alloh dan Rosul Nya.
Ummi izinkan aku dan anak-anak ummi yg lain membuka pintu syurga dengan senyum keridhoanmu & mengunci pintu neraka rapat-rapat dgn maaf, do'a & kasih sayangmu .
Dan semoga Alloh mengumpulkan kita di syurgaNya yg penuh dengan kenikmatan dan keridhoanNya..

3. Ummi...Izinkan aku menangis jika air matamu terjatuh krn kedurhakaanku. Kedua tanganmu memelukku krn kerinduanmu padaku, bibir dan lisan mu yg kau basahi dgn dzikir dan doa demi mengharapkan kesholihan agama akhlaqku.

4. Ummi sayang, dengarlah sesungguhnya buah hatimu ini tdk pernah berharap ketika ia besar nanti, ia menjadi seorang sarjana yg berbangga diri krn telah tercapai cita citanya. Karena sesunggunya cita citanya yg paling tinggi adalah bisa melihat senyum indahmu ketika berada disisimu & didekapan dadamu & ketika air mata terjatuh krn rindu akan cinta & kasih sayangmu...

5. Ummi... Ketika detak jantungku mulai berdetak kencang dan terasa akan berhenti, saraf dlm tubuhku mulai merasakan sakit yg tdk akan terobati. Denyut nafas dlm jiwaku mulai terasa berhenti maka, hanya kalimat maaf yg msh terlantum lembut dari lubuk hati kecilku ini. Untuk mu seorang ummi penuh kasih dan cinta yg telah memberikanku kecupan di pipi...

6. "Dahi ini tak mampu terangkat, Lutut ini tak mampu lagi menumpu, Mata ini tak mampu lagi membendung. Rabb aku Rindu. Aku ingin Pulang. Pulang ke rumah-Mu (Al Jannah)". "Aku cinta keluargaku, Semoga aku bisa ketemu keluargaku lagi di Surga".

Monday, March 9, 2015

Pernikahan Ini, Pernikahan Keren


Islam Universal - Membuat mataku berkaca-kaca, sejak pertama Aa' gym mengumumkan pernikahan Anaknya di suatu majlis, subuh hari, melalui sebuah radio streaming yg setiap hari kudengarkan..

Pesannya dalem banget..

Sang anak 'percaya' penuh pada pilihan ayahnya..

Dan sang ayah, menjadikan Agama sebagai tolak ukur memilihkan pendamping buat anaknya.. Hafidz 30 Juz!..

Bukan tentang anak siapa?
Apa kerjanya?
Seberapa baik parasnya?

Tanpa pacaran..
Tanpa mahar bebelit-belit..

Tak kalah indah persiapan 'pesta pernikahannya'..

24 jam sebelum hari H, sang mempelai pria mengulang hapalan 30 Juz Qur'annya, dan setelah 3 Qul terakhir.. Dilanjutkan dengan Ijab Qabul..

Tidakkah itu indah..
Tidakkah itu menyentuh..
Tidakkah itu memotivasi..

Agar para orangtua meluruskan pedoman dalam memilih menantu, pada kebaikan agamanya (saja)..

Pun begitu para jomblo, memilih pasangan.. Pilihlah yang baik agamanya..

#

Tapi media bisu..

Infotainment gagu..

Keyword "pernikahan anak aa' gym" tak muncul apa-apa di google..

Berita basi seputar Poligami, masih top trending..

#

Berita pernikahan Artis dengan iringan mobil mewah..

Atau resepsi pernikahan pasangan mUslim dipantai berpasir putih diwaktu sholat maghrib (yg lebih mirip pemberkatan pernikahan agama lain)..

Lebih menarik di beritakan..

#

Ahhh media..

Kamu sukanya berita sampah!

sumber: https://www.facebook.com

Wednesday, March 4, 2015

Ibu Adalah Sekolah Utama, Tergantung Bagaimana Kepala Sekolahnya


Islam Universal - Untuk kali ini, ijinkan saya bicara kepada ayah dari hati ke hati...
Dalam konteks pengasuhan, sekolah pertama bagi anak adalah Ibu. Ibu adalah sekolah pertama dan terbaik bagi anak, krn secara psikologis: Ibu memberikan rasa nyaman bagi anak agar betah berlama-lama di dekatnya, menjadi tempat utk curhat dan diskusi tentang banyak hal terutama menanamkan nilai-nilai agar anak menjadi tangguh menghadapi tantangan kehidupan.
Sulit bagi Ibu untuk fokus mendidik anak dan membuat mereka nyaman secara psikologis jika ia tidak mendapat dukungan, apalagi jika hanyut dalam perasaannya sendiri dan mudah stress.
Ibu yg stress akan mudah emosi dan kurang sabar menghadapi anak-anak. Inilah gejala awal munculnya 'mother distrust' di mana anak jadi tidak betah di rumah dan merasa bhw Ibu adalah sosok yg tidak mengenakkan.
Semua fungsi dan tugas Ibu sbg. guru pertama dan utama akan dapat dipenuhi jika peran sbg Kepala Sekolah yg dipikul Ayah berjalan maksimal.
Mother distrust muncul lagi-lagi krn peran ayah sbg. Kepala Sekolah; hilang atau sangat kurang. Ayah lah yg seharusnya berpikir utk membuat anak menjadi betah bersama ibunya, dalam hal ini: apakah kebutuhan psikologis Ibu. Ibu akan bisa memberikan rasa nyaman kepada keluarga jika ruang bathin nya nyaman. Dan.... Ayah-lah yg berkewajiban menyamankan ruang bathin Ibu. Ada ruang dan waktu bagi Ibu utk mencurahkan isi hatinya, misalnya: tidak hanya dibebani oleh pusingnya kenaikan harga2 di luar.
Menurut penelitian, perempuan (makhluk berkromosom XX) yg jiwanya sehat butuh mengeluarkan 20 ribu kata per hari. Ibu yg jarang diajak ngobrol santai oleh suaminya, maka bahasa tubuh dan nada bicaranya tidak mengenakkan. Menyusui anak akan resah, tak sabar dgn kelakuan anak, bahkan cenderung menjadikan anak sbg. sasaran pelimpahan emosi yg tdk semestinya. Jadi, endapan permasalahan dgn sang ayah dimanifestasikan dlm bentuk amarah yg tidak jelas kepada anak-anak.
Terkadang, ada Ibu yg tetap sabar kepada anak2nya meskipun Ayah tak memberi ruang bagi jiwanya..., tapi manifestasi ekstrim nya dalam bentuk penyakit fisik yg sulit sembuh
Maka tugas wajib ayah adalah memberikan ruang, waktu dan suasana setiap hari bagi Ibu utk bicara sbg. upaya utk selalu menyehatkan jiwanya, mendengar keluh kesahnya. Rangkul Ibu untuk marah dan menangis kepada Ayah saja agar sehat jiwanya, agar Ibu bisa selalu memberikan bunga cinta utk anak-anaknya.
Ibu yg sehat jiwanya dapat menjalankan tugasnya sebagai sekolah terbaik bagi putra-putri nya. Ia bisa tahan berjam-jam mendengar keluhan anak2nya. Ia mudah memaafkan anaknya. Ia menjadi madrasah yg baik utk menanamkan nilai-nilai Robbany..., dan hal ini harus didukung oleh ayah yg memperhatikan bathinnya, disamping kesehatan fisiknya. Ibu harus sehat luar dalam.
Ayah yg hebat, berawal dari suami yg hebat, yg mengerti jiwa dan kebutuhan pasangan. Singkatnya, bahagiakan pasangan kita, krn ia adalah madrasah utama bagi anak-anak kita.

penulis: Bendri Jaisyurrahman

Friday, January 23, 2015

Dampak Perceraian Bagi Anak


Islam Universal - Dalam hubungan pernikahan pastinya kamu mengenal yang namanya perceraian. Perceraian merupakan salah satu hal yang tidak diinginkan oleh siapa pun dalam pernikahannya. Namun, terkadang perceraian tidak bisa dihindari karena beberapa masalah yang timbul dalam keluarga.
Karena keegoisan dari masing-masing pasangan membuat keputusan perceraian pun tidak bisa dihindari lagi. Tanpa disadari perceraian ini akan melukai hati anak tercintanya.
Perceraian orangtua pastinya akan menciptakan luka yang dalam untuk anak, oleh karena itu bagi yang sudah berkeluarga sebaiknya kamu mengetahui dampak-dampak buruk dari perceraian untuk anak.
Seperti berikut ini ada tujuh dampak buruk perceraian untuk anak, yang dilansir dari Merdeka.com.
1. Penurunan akademik
Tahukah kamu bahwa perceraian orangtua bisa memberi dampak buruk pada anak berupa penurunan akademik pada anak tersebut. Seringkali anak menjadi korban pada perceraian orangtuanya  yang membuat anak mulai mengalami masalah perilaku.
2. Kecenderungan untuk terpengaruh hal buruk
Anak-anak yang menjadi korban perceraian orangtuanya seringkali mudah terpengaruh dengan hal buruk, seperti pergaulan bebas, minum-minuman keras dan bahkan narkoba. Hal ini dikarenakan sang anak merasa tidak memiliki semangat hidupnya lagi.
3. Kualitas kehidupan yang rendah
Kualitas kehidupan yang rendah juga akan dialami oleh anak-anak yang menjadi korban perceraian orangtua mereka. Mereka merasa bahkan kehidupannya sudah tidak berguna sehingga mereka memiliki kualitas kehidupan yang rendah.
4. Mengalami pelecehan
Satu hal lagi dampak dari perceraian orangtua bagi anak yaitu sering kali anak mengalami pelecehan dari teman-temannya. Anak yang orangtuanya bercerai sering menjadi bahan ejekan atau bully-an anak-anak sebayanya. Hal ini nantinya akan membuat luka pada hati anak.
5. Obesitas dan gangguan makan
Anak yang menjadi korban perceraian orangtuanya, pastinya akan merasa stres dalam hidupnya sehingga sering kali mereka banyak makan untuk menghilangkan stres tersebut, hingga mereka mengalami obesitas karena emosional yang dilampiaskan dengan pola makan.
6. Tekanan psikologis
Tekanan psikologis juga akan dialami oleh sang anak, karena anak akan merasa stres, bahkan depresi. Dan bisa jadi hal ini akan terjadi pada waktu yang berkepanjangan.
7. Melakukan seks bebas
Seks bebas merupakan salah satu pelarian anak-anak yang orangtua mereka melakukan perceraian. Seks bebas dianggap sebagai hal yang bisa membuat mereka lupa untuk sementara waktu pada masalah yang mereka hadapi.
Itulah dia ke tujuh dampak buruk dari perceraian orangtua bagi anak.

sumber: paling seru

Monday, January 5, 2015

Penyebab Perceraian yang Perlu Diwaspadai


Universal Islam - Pernikahan adalah ikatan kuat, perjanjian agung yang Allah sebut sebagai Mitsaqan Gholidzo (Perjanjian yang kuat), bahkan derajatnya setara dengan perjanjian antara Allah dengan para Nabi dan Rasul. Maka, jangan sampai kita meremehkan perjanjian yang agung ini dengan mudah mengucap cerai.

Berikut ini merupakan beberapa penyebab perceraian yang perlu diwaspadai:

1.Kurangnya komunikasi antara suami istri

Ironis memang, komunikasi dengan pasangan hidup biasanya jauh lebih sedikit dibanding dengan rekan-rekan kerja atau teman-teman. Kalaupun ada komunikasi, hanya berupa jawaban singkat dan tanpa romantisme sama sekali.

Padahal hanya dengan mengirim sms yang penuh perhatian untuk pasangan hidup kita seperti, “Mas sudah makan belum?” atau “Kamu sudah shalat belum, Cinta?” kita akan mendapat pahala yang luar biasa besar, tapi kebanyakan enggan melakukannya.

Kurangnya komunikasi antara suami-istri bisa dibilang menjadi faktor perceraian yang paling dominan.

2. Tidak ada yang mau mengalah

Banyak yang lupa, pernikahan bukanlah kuis adu kecerdasan untuk mencari siapa yang salah dan siapa yang benar, tapi sarana untuk belajar saling mengerti dan juga memaafkan, pernikahan hanyalah alat kita untuk semakin dekat pada Allah, lalu mengapa kita tidak bersedia belajar mengalah pada pasangan?

Kenapa harus saya yang mengalah? Kenapa bukan dia yang mengalah? Jawabannya adalah, karena yang waras ngalah! Kalau kita merasa lebih waras dari pasangan, berarti kita yang harus ngalah.

Kecuali kalau memang kita tidak lagi menghendaki rumah tangga kita damai, tenteram, atau kita memang sudah berniat cerai, silakan adu jotos lewat kata-kata yang menyakiti hati… tapi ingat, bagaimana dengan nasib anak-anak kelak?!

3. Masalah seks
Seks merupakan bagian penting dalam perkawinan sekaligus juga bisa menjadi sumber banyak masalah dalam perkawinan. Setiap perkawinan membutuhkan proses penyempurnaan antara lain dengan aktivitas bercinta.  Kegagalan dalam kehidupan seks yang sehat, adanya jurang frekuensi hubungan seks atau seks yang tidak berkualitas, bisa menjurus pada hancurnya perkawinan.  

4. Anak-anak
Pasutri yang belum dikaruniai anak, banyak yang memutuskan perpisahan. Kebanyakan anak pun bisa membuat orang hilang kontrol emosinya. Pembiayaan anak juga  belum lagi dalam penanganan anak semua bisa memicu pertengkaran pasutri.

Tentu menyedihkan jika sebuah pernikahan karam dengan alasan anak, padahal seharusnya anak menjadi alasan untuk sebuah rumah tangga agar bertahan.

5. Orang Ketiga
Kita atau pasangan menemukan soulmate lain yang lebih memahami diri kita? Jangan sampai hal ini dengan mudah menyebabkan perceraian, tanda bahwa kita belum dewasa, buktinya… masih menganggap pernikahan layaknya pacaran yang bisa putus-nyambung hanya karena sudah tidak ada lagi rasa cinta. Sungguh, rasa cinta itu sesuatu yang bisa ditumbuhkan!

Coba bangun lagi suasana saling mencintai antara kita dan pasangan, jangan mudah menyerah dan putus asa hanya karena ada pria idaman lain atau wanita idaman lain. Jika kita mau, kita bisa menjadi satu-satunya yang tak tergantikan di hati pasangan hidup kita!


Semoga Allah merahmati pasangan suami istrinya senantiasa menjaga keharmonisan rumah tangganya. Belum tentu dikarenakan mereka saling cinta, tapi bisa jadi karena mereka ingin membuktikan kecintaan pada Allah di atas segalanya.

sumber: majalah UMMI
Powered by Blogger.